KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan diusulkan akan naik hingga dua kali lipat. Kenaikan ini mempengaruhi beban industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di bagian hulu, walaupun memang tidak besar. "Sebenarnya kalau di industri tekstil hulu tidak terlalu besar, untuk beban tenaga kerja sekitar 10 % hingga 12%," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta ketika ditemui Kontan.co.id di Menara Kadin, Senin (2/9). Baca Juga: Kemenkeu: Tarif JKN peserta mandiri naik per 1 Januari 2020
Iuran BPJS Kesehatan diusulkan naik, beban industri tekstil bakal makin berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan diusulkan akan naik hingga dua kali lipat. Kenaikan ini mempengaruhi beban industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di bagian hulu, walaupun memang tidak besar. "Sebenarnya kalau di industri tekstil hulu tidak terlalu besar, untuk beban tenaga kerja sekitar 10 % hingga 12%," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta ketika ditemui Kontan.co.id di Menara Kadin, Senin (2/9). Baca Juga: Kemenkeu: Tarif JKN peserta mandiri naik per 1 Januari 2020