JAKARTA. Importasi sapi hidup, baik sapi bakalan maupun sapi siap potong pada kuartal III mendatang akan lebih sedikit dibandingkan persetujuan impor yang diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada kuartal II ini. Bachrul Chairi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag mengatakan, berdasarkan hasil rapat dan koordiasi dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) menyepakati impor sapi hidup pada kuartal III sekitar 167.000 ekor.Meski demikian, bagi perusahaan yang telah melakukan inisiatif untuk melakukan impor sapi betina produkstif atau sapi indukan maka akan diberikan insentif berupa penambahan alokasi impor. "Diusulkan yang sudah melakukan insisiatif pembibitan diberikan insentif (tambahan impor)," kata Bachrul, akhir pekan lalu.Bachrul bilang, volume pasukan sapi hidup pada kuartal III tersebut telah sesuai dengan perhitungan indikatif dari Kemendag. Seperti diketahui, adanya perayaan hari besar keagaaman seperti Ramadhan dan lebaran yang jatuh pada bulan Juni-Juli tersebut stok kebutuhan sapi dan dagingnya sudah diperhitungkan pada kuartal II.Sekedar mengingatkan, untuk mendapatkan nilai tambah sapi bakalan yang diimpor harus digemukkan terlebih dahulu selama tiga hingga empat bulan. Setelah mendapatkan berat ideal, maka sapi hasil pengemukan tersebut dipotong dan dipasarkan. Mengutip data Kemendag, pada kuartal II ini persetujuan impor sapi hidup yang diberikan mencapai 286.100 ekor. Perinciannya, sapi siap potong sebanyak 199.895 ekor, sapi siap potong 81.205 ekor dan sapi indukan 5.000 ekor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Izin impor sapi hidup kuartal III 167.000 ekor
JAKARTA. Importasi sapi hidup, baik sapi bakalan maupun sapi siap potong pada kuartal III mendatang akan lebih sedikit dibandingkan persetujuan impor yang diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada kuartal II ini. Bachrul Chairi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag mengatakan, berdasarkan hasil rapat dan koordiasi dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) menyepakati impor sapi hidup pada kuartal III sekitar 167.000 ekor.Meski demikian, bagi perusahaan yang telah melakukan inisiatif untuk melakukan impor sapi betina produkstif atau sapi indukan maka akan diberikan insentif berupa penambahan alokasi impor. "Diusulkan yang sudah melakukan insisiatif pembibitan diberikan insentif (tambahan impor)," kata Bachrul, akhir pekan lalu.Bachrul bilang, volume pasukan sapi hidup pada kuartal III tersebut telah sesuai dengan perhitungan indikatif dari Kemendag. Seperti diketahui, adanya perayaan hari besar keagaaman seperti Ramadhan dan lebaran yang jatuh pada bulan Juni-Juli tersebut stok kebutuhan sapi dan dagingnya sudah diperhitungkan pada kuartal II.Sekedar mengingatkan, untuk mendapatkan nilai tambah sapi bakalan yang diimpor harus digemukkan terlebih dahulu selama tiga hingga empat bulan. Setelah mendapatkan berat ideal, maka sapi hasil pengemukan tersebut dipotong dan dipasarkan. Mengutip data Kemendag, pada kuartal II ini persetujuan impor sapi hidup yang diberikan mencapai 286.100 ekor. Perinciannya, sapi siap potong sebanyak 199.895 ekor, sapi siap potong 81.205 ekor dan sapi indukan 5.000 ekor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News