Izin impor sapi turun, Bulog siapkan Rp 750 M



JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) segera melakukan impor sapi siap potong. Hal itu untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi di pasar.

Izin impor itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag), dengan jumlah 50.000 ekor. Terkait penunjukan impor itu, DIrektur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti bilang, akan segera menyiapkan dana untuk merealisasikan itu.

Jumlah dana yang harus didiapkan Bulog mencapai Rp 750 miliar, dengan asumsi harga nilai per ekornya sebesar Rp 15 juta. Namun, dana itu tidak akan dianggarkan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Rencananya, Bulog akan mencari pembiayaan dari pinjaman komersial. Djaror mengaku tidak mau membebani kas negara untuk hal-hal seperti ini. "Sepanjang turn overnya cepat, beban bunga tidak akan terlalu besar," kata Djarot, Senin (10/8) usai mengikuti Rakor di Istana Negara, Jakarta.

Impor itu nantinya akan digunakan untuk emnambah suplai daging di pasar yang menipis. Dalam kesempatan yang sama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, selain memberi izin impor rakor tersebut juga memutuskan untuk memerintahkan Bulog melakukan intervensi pasar.

Kedua hal tersebut merupakan langkah jangka penek yang diambil pemerintah. Sementara untuk jangka panjang pemerintah menyiapkan kebijakan, supaya pemerintah bisa ikut menentukan harga di pasar yang selama ini dikuasai oleh sejumlah pedagang.

Adapun, untuk beberapa hari ke depan, pemerintah mengaku memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan daging. Saat ini, persediaan daging di gudang bulog ada dua jenis. Pertama jenis daging segar sebesar 190 ton.

Persediaan daging segar ini terdiri dari daging segar yang sudah dipotong sebanyak 90 ton dan sapi berdiri 100 ton. Sisanya, merupakan jenis daging beku sebesar 275 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia