KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Polemik terkait batalnya kenaikan cukai rokok masih belum selesai. Kini, Indonesia kembali menjadi sorotan karena mengizinkan penyelenggaraan pameran rokok internasional World Tobacco Asia (WTA) yang akan berlangsung di Surabaya. Acara ini dinilai bertentangan dengan visi Surabaya yang telah enam kali dinobatkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat utama. Selain itu, Surabaya juga menjadi Kota Layak Anak Dunia pertama di Indonesia yang diakui dengan akreditasi dari United Nations Children’s Fund (UNICEF). “Mengizinkan WTA diadakan di Surabaya adalah sebuah ironi besar. Surabaya, yang telah mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak di tingkat internasional dan nasional, seharusnya tidak menjadi tuan rumah bagi acara yang mempromosikan produk tembakau, yang jelas-jelas berbahaya bagi anak-anak,” ujar Manik Marganamahendra, Ketua Umum IYCTC, Rabu (9/10).
Izinkan Pameran Rokok Internasional, Surabaya Dinilai Gagal sebagai Kota Layak Anak.
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Polemik terkait batalnya kenaikan cukai rokok masih belum selesai. Kini, Indonesia kembali menjadi sorotan karena mengizinkan penyelenggaraan pameran rokok internasional World Tobacco Asia (WTA) yang akan berlangsung di Surabaya. Acara ini dinilai bertentangan dengan visi Surabaya yang telah enam kali dinobatkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat utama. Selain itu, Surabaya juga menjadi Kota Layak Anak Dunia pertama di Indonesia yang diakui dengan akreditasi dari United Nations Children’s Fund (UNICEF). “Mengizinkan WTA diadakan di Surabaya adalah sebuah ironi besar. Surabaya, yang telah mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak di tingkat internasional dan nasional, seharusnya tidak menjadi tuan rumah bagi acara yang mempromosikan produk tembakau, yang jelas-jelas berbahaya bagi anak-anak,” ujar Manik Marganamahendra, Ketua Umum IYCTC, Rabu (9/10).