J Resources Asia Pasifik (PSAB) akan menerbitkan obligasi Rp 3 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan target dana Rp 3 triliun. Untuk tahap pertama, PSAB akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 500 miliar.

Obligasi berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap I Tahun 2019 dengan nilai nominal Rp 500 miliar diterbitkan tanpa warkat akan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Adapun tenornya 3 tahun sejak tanggal emisi.

Sementara itu tingkat bunganya sebesar 10%-11% per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.


Direktur PSAB William Surnata menjelaskan, dana obligasi Rp 500 miliar pertama akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung operasional PSAB. "Sisanya akan digunakan untuk pendanaan ulang utang pinjaman yang akan jatuh tempo pada akhir tahun," kata William, Senin (17/6).

William menambahkan, PSAB akan mengambil langkah konservatif untuk membayar utang jatuh tempo. 

PSAB menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Asal tahu saja, dalam rangka penerbitan obligasi, PAB telah memperoleh hasil pemeringkat atas efek utang jangka panjang dengan peringkat AA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Direktur PSAB Edi Permadi menjelaskan dengan mengantongi pengalaman, track record, manajemen operasi, dan profil pengelolaan di industri pertambangan dengan baik membuat PSAB mendapat peringkat obligasi yang positif. 

"Untuk menunjang rencana produksi di masa mendatang dan memastikan margin keuntungan yang positif, PSAB didukung dengan harga emas dunia yang saat ini cukup baik," kata Edi.

Edi melanjutkan PSAB diuntungkan oleh produksi PSAB yang efisien dan aset cadangan bijih baru dan sumber daya mineral yang besar dan berkelanjutan.

Tambahan informasi, PSAB mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2019. Penjualan PSAB naik 9,3% secara year on year (yoy) menjadi US$ 64,01 juta. Adapun laba tahun berjalan juga tumbuh sebesar 8,7% yoy menjadi US$ 5,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati