J Resources dapat izin studi kelayakan Gunung Pani



JAKARTA. PT Puncak Emas Gorontalo (PEG), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk mengaku sudah mengantongi persetujuan studi kelayakan tambang emas Gunung Pani di Gorontalo dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Februari 2014. Dengan izin itu, perusahaan ini bisa meneruskan penyusunan dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal).

Direktur Utama Puncak Emas Gorontalo Edi Permadi mengatakan, selain Amdal, ada beberapa izin yang harus diperoleh PEG sebelum memulai operasi penambangan, seperti izin pemanfaatan hutan dari Kementerian Kehutanan (Kemhut), Jika semua lancar, tambang ini ditargetkan bisa beroperasi pada semester I-2016. "Kapasitasnya 100.000 ounce (oz) per tahun," katanya, Selasa (29/4).

Untuk memulai produksi, PEG membutuhkan dana investasi sekitar Rp 2 triliun. Angka ini didapat dari membandingkan investasi tambang emas milik J Resources (PSAB) di Bakan, Sulawesi Utara, dengan kapasitas 50.000 oz per tahun.


Jika di Bakan membutuhkan investasi Rp 1 triliun, nilai investasi di Gunung Pani yang berkapasitas 100.000 oz mencapai dua kali lipat. "Sumber pendanaan masih belum diputuskan. Tapi bisa saja dengan equity sendiri atau pinjaman," katanya.

Edi optimistis, target produksi itu akan tercapai. Apalagi, kisruh internal di Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Marisa selesai. "Rapat anggota pada 8 Januari 2014 telah mengesahkan kerjasama dengan PEG," kata Ketua Tim Perumus KUD Dharma Tani, Rachmad Buluati.

Rachmad juga menegaskan tuntutan hukum ke KUD Dharma Tani dari One Asia Resources tidak akan mengganggu kerjasama eksplorasi emas Gunung Pani dengan PEG. Seperti diketahui, KUD Dharma Tani Marisa terlibat dalam tambang emas Gunung Pani karena memiliki konsesi tambang seluas 100 ha. Wilayah konsensi milik KUD berada di tengah wilayah konsensi milik PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), induk dari PEG, seluas 7.385 ha.

Dengan beroperasinya tambang emas Gunung Pani, J Resources berharap produksi emasnya semakin meningkat tiap tahun. Maklum, pada 2012 total produksi emas PSAB mencapai 101.000 oz. Nah tahun lalu, produksi turun menjadi 66.900 oz. "Produksi turun karena harga turun. Tahun ini kami mencanangkan sebagai tahun produksi karena sebagian besar tambang berproduksi optimal," kata Edi.

Pada Januari 2014, perusahaan ini telah melakukan uji coba produksi emas pertama di Site Seruyung, Nunukan, Kalimantan Utara. Dalam waktu dekat, perusahaan juga mengoperasikan penuh tambang emas di Bakan, Bolaang Mongondow, Sulut. Dua tambang emas itu menambah dua tambang lain yang sebelumnya sudah dimiliki perusahaan, yaitu di Lanut, Bolaang Mongondow Timur, Sulut, dan Penjom, Malaysia.

Pada kuartal I-2014, J Resources berhasil merealisasikan produksi emas 42.000 oz, atau 63% total produksi 2013. Tahun ini, target produksi emas J Resources sebesar 210.000 oz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan