KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resource Asia Pasifik Tbk (PSAB) merencanakan ekspansi dengan menyelesaikan dua aset yang ada dalam tahap pengembangan yaitu proyek tambang emas Doup di Sulawesi Utara dan Proyek Pani di Gorontalo. Adapun dua aset lainnya dalam tahap eksplorasi yaitu Bolangitang dan Bulagidun yang dimiliki PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). Untuk mendanai ekspansi, PSAB menyiapkan pendanaan dari pinjaman perbankan, penerbitan obligasi, serta penambahan modal baru lewat private placement. Nilai investasi proyek Doup sebesar US$ 130 juta. Sedangkan proyek Pani masih dalam tahap studi kelayakan. Direktur PSAB Deni Permadi mengatakan, PSAB telah mengantongi pinjaman sindikasi dari Bank BNI sebesar US$ 231 juta pada April lalu.
Deni menjelaskan Bank BNI telah menyediakan stand by loan untuk pembangunan pabrik Doup. "Dana tersebut diserap sebesar US$ 135 juta untuk proyek Doup dan sisanya untuk membayar refinancing existing yang ada," jelasnya. Selain itu PSAB juga merencanakan penerbitan obligasi dengan target dana Rp 3 triliun. Untuk tahap awal, PSAB akan menerbitkan Rp 500 miliar obligasi untuk menambah uang operasional di proyek Doup. Pada proyek Pani, PSAB akan menyelesaikan studi kelayakan pada tahun ini. Deni mengklaim, PSAB mencatat ada kenaikan cadangan untuk tambang emas ini setelah studi kelayakan. Cadangan yang awalnya diperkirakan 135.000 oz ternyata mencapai 735.000 oz. Bahkan, PSAB memperkirakan cadangan akan mencapai 1,7 juta oz. PSAB menargetkan produksi dimulai pada pertengahan 2021. Deni menyatakan, sebelumnya PSAB merencanakan aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Deni bilang ada kemungkinan perolehan dana aksi korporasi ini untuk menambah modal proyek Pani.