J Resources pupuk cadangan emas



JAKARTA. Perusahaan pertambangan emas di Tanah Air,  PT J Resources Asia Pasifik Tbk, menyiapkan  beberapa ekspansi bisnis hingga akhir tahun ini. Mulai dari mengebor tambang emas hingga percepatan pembangunan smelter.

Menurut William Surnata, Direktur Keuangan J Resources Asia, pihaknya sudah mendapat izin mengeksplorasi area tambang baru di Terenggun. Izin yang didapat pada 29 Juli 2016 tersebut bakal dieksekusi bulan ini.

Di proyek ini, J Resources mengklaim tidak membutuhkan dana besar, cukup sekitar US$ 10 juta. Sebab proyek tersebut berdekatan dengan proyek Penjom yang dikelola perusahaan ini di Malaysia. 


Sedangkan proyek pembangunan smelter di Pani, Gorontalo, pihaknya sudah membebaskan lahan. Proyek ini diprediksikan kelar semester kedua tahun depan, sekaligus bisa memproduksi.

Untuk membangun smelter tersebut, perusahaan tambang ini sudah menyiapkan anggaran dari sindikasi pinjaman senilai Rp 3 triliun. Adapun nilai proyek smelter tersebut adalah US$ 50 juta dengan asumsi produksi bisa mencapai 20.000 ons per tahun.

Penambang ini akan berupaya meningkatkan produksi smelter tersebut hingga mencapai produksi maksimal 10.000 ons per tahun. "Hasil tambang Pani bakal kami pelajari dulu dan yang pasti cadangannya banyak sekali," katanya tanpa merinci jumlahnya, Rabu (12/10).

Sambil mempersiapkan dua proyek tersebut, J Resources sampai akhir tahun ini tidak akan terlalu agresif mengejar target produksi 221.000 ons. Sebab, harga emas sudah naik 10% sampai September 2016 lalu. Alhasil, pendapatan perusahaan ini hingga bulan tersebut sudah menembus US$ 180 juta.

Apalagi adanya tambahan tambang baru di Terenggun, maka cadangan emas terbukti perusahaan ini bertambah menjadi 2,5 juta ons ketimbang Desember 2015 yang masih 2 juta ons. Adapun potensi cadangan mencapai enam juta ons.

 Dengan begitu, bila asumsinya per tahun emiten berkode PSAB itu memproduksi 200.000 ons saja, perusahaan ini masih memiliki life of mine mencapai 10 tahun lebih. "Jadi tidak perlu kencang mengejar produk, karena harga emas lagi bagus," katanya lebih lanjut.

Kini, perusahaan itu tengah terus berupaya mengebor tambang emas miliknya. Dari total anggaran belanja modal sebesar US$ 70 juta sepanjang tahun ini, sebagian besar untuk melaksanakan hajatan tersebut. Sampai September kemarin, perusahaan ini sudah memakai 50% anggaran untuk pengeboran.

Nah, di tiga bulan yang tersisa di tahun ini, J Resources akan rajin melakukan pengeboran tambang. Malah, perusahaan sudah menganggarkan dana sekitar US$ 60 juta untuk kegiatan tersebut yang berlangsung hingga semester pertama 2017.

Khusus di tambang Terenggun, Pani dan Bakan, perseroan sudah menyiapkan masing-masing enam alat bor. Sedangkan di Blok Seruyung bakal ada empat alat bor.

Saat ini, dari sisi produksi PSAB boleh dibilang minim kendala. Sebab tambang yang ada di Indonesia sanggup memproduksi 200.000 ons per tahun  dan di Malaysia mencapai 35.000 ons. Jumlah tersebut sebelum ada tambahan dari Terenggun dan Pani.

PSAB memilik aset yang sudah beroperasi di Bakan, Sulawesi Utara, Seruyung,  Kalimantan Utara, Lanut Utara, Sulawesi Utara dan Penjom, Malaysia.

Di luar itu, perusahaan ini   akan menggarap beberapa tambang lain seperti Pani, Terenggun dan Doup yang diprioritaskan untuk berproduksi pada tahun depan. Perusahann menargetkan, pendapatan  bisa sama dengan tahun lalu, yakni US$ 286 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia