JAKARTA. PT JA Wattie Tbk (JAWA) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 570 miliar di tahun ini. Capex yang disiapkan perusahaan karet dan sawit ini berasal dari kas internal dan sisa dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO)."Penggunaannya untuk pemeliharaan pabrik yang sudah ada dan bangun pabrik di Kalimantan Selatan, juga penanaman lahan baru," kata Direktur Keuangan JAWA, Bambang Sugrianto Ibrahim saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/1).Menurut Bambang, saat ini pihaknya tengah dalam proses pembangunan pabrik dengan kapasitas 45 ton tbs per jam. Dia memprediksi, pabrik baru tersebut bisa diselesaikan paling cepat akhir tahun ini.Menanggapi sumber pendanaan capex, Bambang mengungkapkan, hingga Desember tahun lalu, dana hasil IPO masih tersisa sebesar Rp 202 miliar.Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, JAWA mengalokasikan capex sebesar Rp490 miliar. Tidak berbeda dengan tahun ini, capex di tahun lalu itu digunakan untuk penambahan lahan baru, penanaman baru, dan pembangunan pabrik.Sementara, dari sisi pendapatan, JAWA memperkirakan bisa meraup Rp824 miliar di tahun lalu. Laba bersih juga ditargetkan bisa mencapai Rp187 miliar.Saat ini total landbank perseroan belum tertanam mencapai 21.500 hektar untuk karet dan kelapa sawit 12.300 hektar. Adapun area tertanam perseroan untuk karet mencapai 9.600 hektar dan 21.000 hektar untuk kelapa sawit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
JA Wattie anggarkan belanja modal Rp 570 M
JAKARTA. PT JA Wattie Tbk (JAWA) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 570 miliar di tahun ini. Capex yang disiapkan perusahaan karet dan sawit ini berasal dari kas internal dan sisa dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO)."Penggunaannya untuk pemeliharaan pabrik yang sudah ada dan bangun pabrik di Kalimantan Selatan, juga penanaman lahan baru," kata Direktur Keuangan JAWA, Bambang Sugrianto Ibrahim saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/1).Menurut Bambang, saat ini pihaknya tengah dalam proses pembangunan pabrik dengan kapasitas 45 ton tbs per jam. Dia memprediksi, pabrik baru tersebut bisa diselesaikan paling cepat akhir tahun ini.Menanggapi sumber pendanaan capex, Bambang mengungkapkan, hingga Desember tahun lalu, dana hasil IPO masih tersisa sebesar Rp 202 miliar.Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, JAWA mengalokasikan capex sebesar Rp490 miliar. Tidak berbeda dengan tahun ini, capex di tahun lalu itu digunakan untuk penambahan lahan baru, penanaman baru, dan pembangunan pabrik.Sementara, dari sisi pendapatan, JAWA memperkirakan bisa meraup Rp824 miliar di tahun lalu. Laba bersih juga ditargetkan bisa mencapai Rp187 miliar.Saat ini total landbank perseroan belum tertanam mencapai 21.500 hektar untuk karet dan kelapa sawit 12.300 hektar. Adapun area tertanam perseroan untuk karet mencapai 9.600 hektar dan 21.000 hektar untuk kelapa sawit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News