Jababeka (KIJA) Berupaya Menekan Kerugian pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) baru-baru ini telah merilis laporan keuangannya di sepanjang 2022. Jababeka terpantau masih membukukan rugi sebesar Rp 64,03 miliar. Meski demikian, perseroan berharap tahun ini bisa mengurangi kerugian yang dideritanya.

“Tahun ini Jababeka proyeksikan untuk pertumbuhan bisnis, meskipun memang untuk bisa capai laba itu belum bisa kita pastikan. Tapi harusnya dengan target marketing sales yang kita bidik sebesar 2 triliun, harapannya bisa lebih baik lagi,” jelas Corporate Secretary PT Jababeka Tbk Muljadi Suganda beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, faktor utama yang menyebabkan kerugian tersebut adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama tahun 2022 yang lebih besar dibandingkan tahun 2021.


Sebagai akibat dari pelemahan tersebut, perseroan mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp 420,35 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan rugi selisih kurs tahun 2021 sebesar Rp 46,77 miliar.

Baca Juga: MNC Digital (MSIN) Bakal Luncurkan Game Online Perdana Tahun Ini

Meski demikian Jababeka mencatat terjadi peningkatan pada pendapatannya sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 2,7 triliun dibandingkan tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 2,49 triliun.

Capaian ini didorong pertumbuhan pendapatan dari pilar land development & property sebesar 8% secara tahunan menjadi Rp 1,37 triliun.

Capaian ini didorong oleh peningkatan pada semua segmen di dalam pilar tersebut. Penjualan tanah matang menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 5,99% menjadi Rp 780,97 miliar.

Pendapatan dari pilar infrastruktur meliputi listrik, air, air limbah, estate management, dan dry port sebesar Rp 1,21 triliun. Untuk pendapatan berulang, dari pilar infrastruktur berkontribusi 45% terhadap total pendapatan pada tahun 2022.

Pilar leisure & hospitality KIJA juga membukukan peningkatan pendapatan sebesar 30% menjadi Rp 122,6 miliar pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari vila dan pariwisata, golf, serta agribisnis dan konsultasi masing-masing sebesar Rp 9,2 miliar, Rp 13,3 miliar, dan Rp 6,7 miliar pada tahun 2022.

Laba kotor KIJA meningkat 28% YoY menjadi Rp 1,4 triliun pada tahun 2022. Marjin laba kotor konsolidasi perseroan meningkat menjadi 51% pada tahun 2022, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 44%.

"Terutama disebabkan adanya penerimaan sebagian atas tagihan yang tertunda di Bekasi Power yang berasal dari tagihan dari bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022, sedangkan biaya produksi yang terkait dengan tagihan tersebut telah dibukukan sebagian besar di tahun sebelumnya," jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/3).

Baca Juga: Pendapatan Naik Hampir 100%, Weha Transportasi (WEHA) Berhasil Cetak Laba di 2022

Dari sisi EBITDA, KIJA mencatatkan nilai sebesar Rp 1,08 triliun, meningkat 33% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 817,1 miliar.

Sepanjang 2022, KIJA membukukan marketing sales sebesar Rp 1,72 triliun. Realisasi itu melampaui target 2022 sebesar Rp 1,7 triliun dan naik 21% dari pencapaian 2021 sebesar Rp 1,42 triliun.

Untuk tahun 2023, Jababeka menargetkan marketing sales sebesar Rp 2 triliun, atau 16% lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun 2022.

"Optimisme didukung oleh pipeline penjualan lahan industri yang solid dan menjanjikan di Cikarang dan Kendal," Kata Muljadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi