Jababeka (KIJA) Diisi 1.700 Tenant, Porsi Asing Capai 34%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) terus memperluas pemasaran untuk menarik minat asing masuk menuju kawasan Industri mereka. Saat ini, tenant asing mengisi sekitar 34% lahan industri yang disediakan Jababeka.

"Dalam kawasan industri kami diisi sekitar 1.700 tenant. Dari segi jumlah tenant, domestik 66% dan sisanya 34% asing," ungkap Mulyadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/8).

Mulyadi bilang, banyak perusahaan asing dari berbagai sektor yang telah menempati kawasan pengembangan Jababeka. Mulai dari sektor Electronics, Automotive, Customer Goods, Chemicals, Machinery, Building, Foods, Plastic, hingga Metal Fabrication.


Jababeka telah mengembangkan kawasan industri Jababeka-Cikarang dan Kawasan industri Kendal, yang tahun ini diproyeksikan dapat berkontribusi bagi marketing sales masing-masing sebesar Rp 1,1 triliun dan Rp 600 miliar.

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Membidik Penjualan Lahan di Cikarang dan Kendal Rp 1,7 Triliun

Serta, kawasan lainnya yang masih dalam tahap pengembangan berlokasi di Morotai dan Tanjung Lesung.

Adapun nama-nama tenant asing tersebut antara lain Samsung, Unilever, Kao, Mattel, Nissin Food, Tupperware, P&G, Piaggio dan masih banyak lagi.

Tak berhenti disitu, potensi tenant asing KIJA diprediksi bakal bertambah seiring pengembangan kawasan baru di Cikarang yakni Correctio yang disebut sebagai The Next Silicon Valley milik Indonesia.

Kawasan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan para industri dan startup ini diproyeksikan menjadi pusat industri teknologi terbesar di Indonesia, sehingga dalam pengembangannya melibatkan tenaga ahli dari luar negeri.

Seperti yang dilakukan pada hari ini, Kamis (18/8) KIJA melalui anak usahanya yakni PT Jababeka Infrastruktur menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan asal Jepang yaitu PT Mitsubishi Heavy Industries (MHI).

Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono menilai, portofolio MHI sebagai perusahaan internasional asal Jepang dengan reputasi puluhan tahun di bidang sistem energi, infrastruktur, dan manufaktur tidak dapat diragukan lagi. Sehingga, hal tersebut menjadi alasan kuat terbentuknya kerja sama ini.

Dalam kerja sama ini, MHI Indonesia bersama Jababeka akan menginisiasi studi kelayakan tentang penggunaan District Cooling System yang juga akan ditampilkan di Fabrication Lab (Fablab) Jababeka.

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Sebut Penjualan Lahan Industri Masih Sesuai Target

District Cooling System atau yang juga dikenal sebagai sistem pendinginan kawasan yang terpusat, akan memasok pendingin ke seluruh kawasan dengan kapasitas pendinginan tinggi berdaya listrik rendah, sehingga dapat mengurangi emisi karbon di Correctio.

"Kerja sama ini sesuai dengan visi Jababeka yang selalu berupaya mewujudkan Net-Zero Industrial Cluster di Correctio. Kawasan ini akan mengoptimalkan konsep smart and green city. Oleh karenanya, visi ini perlu didukung dengan kemitraan bersama Mitsubishi Heavy Industries yang dapat menyediakan fasilitas District Cooling System di kawasan," papar Agus dalam sambutannya dalam konferensi pers.

 
KIJA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto