Jababeka (KIJA) Gandeng Bukit Algoritma Bangun Kota Industri dan Desa Inovasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) menggandeng Bukit Algoritma untuk mengembangkan 100 kota industri dan 10.000 desa inovasi. Milestone kerja sama ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Yayasan Pendidikan Universitas President dengan Bukit Algoritma.

Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Ketua YPUP Budi Susilo Soepandji bersama Inisiator Bukit Algoritman Budiman Sudjatmiko serta disaksikan langsung Chairman and Founder Jababeka Group sekaligus Pendiri President University Setyono Djuandi Darmono.

Darmono mengatakan, kerja sama dengan Bukit Algoritma menjadi sangat penting untuk mewujudkan visi KIJA membangun 100 kota industri.


Baca Juga: Jababeka dan Telkom Teken MoU Kembangkan 5G di Kawasan Jababeka, Cikarang

Menurutnya, Jababeka dan Bukit Algoritma memiliki kecocokan yang nantinya akan disinergikan kekuatan masing-masing dalam rangka menuju Indonesia meraih teknologi yang lebih maju.

"Pak Budiman memiliki jaringan yang luas sebagai pembina organisasi kepala desa.  Ini cocok sekali, karena tidak mungkin membangun di daerah lain kalau desa-desa tersebut belum siap," kata Darmono dalam keterangannya, Kamis (24/2).

Menurutnya, membangun sebuah daerah menjadi kota industri itu terdiri dari beberapa faktor, pertama, kekuatan sumber daya alam (SDA) daerah tersebut. Kedua, kekuatan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, bagaimana bisa menarik capital dan teknologi.

Terkait modal dan teknologi, Darmono bilang, itu tentunya akan melihat pasar global seperti apa untuk memanfaatkan daerah tersebut.

Dia menyebut bahwa kerja sama itu merupakan suatu pekerjaan yang nantinya akan membentuk community development.

Jababeka dan YPUP sudah banyak memiliki pelanggan jaringan internasional dengan setidaknya hampir 2 ribu perusahaan dari 34 negara berada di kawasan industri Jababeka Cikarang.

"Kawasan Bekasi sampai Karawang memiliki eosistem yang yang sudah jadi karena di dalamnya sudah didukung dengan sistem pendidikan yang mumpuni, industri manufaktur, perumahan, medical city, pelabuhan hingga pusat-pusat hiburan. Kelebihan ini yang nantinya juga akan kita develop di wilayah-wilayah lainya," lanjut Darmono.

Sementara itu, Budiman Sudjatmiko berharap kerja sama ini akan menghasilkan racikan-racikan baru dalam mensinergikan visi membangun 100 kota industri dengan desa-desa inovasi yang akan ditopang dengan komunitas-komunitas desa maupun kota.

Baca Juga: Simak Rencana Bisnis Jababeka (KIJA) di Tahun 2022

"Visi Jababeka membangun 100 kota industri, dan visi kami membangun desa-desa inovasi ada sekitar 74.961 desa. Nah, ini bisa dibayangkan jika 100 kota industri dikelilingi minimal 100 desa inovasi akan sangat dahsyat kekuatannya," kata Budiman.

Budiman menjelaskan, ada tiga hal yang dikejar dari kerja sama ini. Pertama, inovasi di bidang biotechnologi yang terdiri dari sektor pertanian, perikanan dan kesehatan dengan memanfaatkan keanekaragaman flora dan fauna baik darat maupun laut Indonesia yang terkaya nomor satu di dunia.

Kedua, inovasi di bidang art and design dengan memanfaatkan keanekaragaman budaya nusantara yang terkaya nomor dua di dunia. Ketiga, inovasi teknologi informasi yang tentunya akan menopang kesemuanya.

"Kami juga membuka diri bagi siapapun, pengusaha manapun baik dalam dan luar negeri yang ingin ikut berpartisipasi mewujudkan visi kami," pungkasnya.

 
KIJA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto