Jababeka (KIJA) Membukukan Kerugian di Tengah Kenaikan Pendapatan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,14 triliun pada semester I 2022. Pendapatan itu naik 2% dibandingkan periode sama 2021. Namun Jababeka masih menderita kerugian sebesar Rp 43,1 miliar di paruh pertama 2022.

Raihan itu didorong dari peningkatan pendapatan dari Pilar Land Development & Properti yang tumbuh 15% menjadi Rp 501,7 miliar di semester I-2022. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan tanah dan rumah menjadi Rp 101,2 miliar dari sebelumnya Rp 74,4 miliar di semester I-2021. 

Kemudian, penjualan ruang kantor dan ruko menjadi Rp 100,9 miliar dari sebelumnya Rp 62,9 miliar di periode Januari sampai Juni 2022, kemudian penjualan dari apartemen menjadi Rp 43,0 miliar dan penjualan tanah dan bangunan pabrik Rp 42,3 miliar.


Sementara itu, perseroan mencatatkan adanya penurunan penjualan tanah matang dari sebelumnya Rp 217,5 miliar menjadi Rp 190,4 miliar di semester I-2022 ini. Hal tersebut karena berkurangnya kontribusi penjualan tanah di Kendal. 

Baca Juga: Jababeka Hadirkan Sillicon Valley Indonesia di Cikarang dengan Lahan Mencapai 60 Ha

Namun demikian, penurunan penjualan dari Kendal ini  ditahan dengan peningkatan penjualan dari Cikarang menjadi Rp 150,7 miliar di sepanjang semester I-2022 dari sebelumnya Rp 39,7 miliar.

Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda menjelaskan dari segmen lain seperti dry port dan jasa & pemeliharaan, KIJA mencatatkan adanya peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 15% dan 3%.

Volume peti kemas yang ditangani di dry port meningkat 3% dari 36.322 TEU menjadi 37.405 TEU di semester I-2022.  

“Selain itu, penyediaan volume air bersih dari layanan infrastruktur Perseroan mengalami peningkatan sebesar 9% dari 6,9 juta meter kubik menjadi 7,6 juta meter kubik, sedangkan volume pengolahan air limbah meningkat 14% dari 2,6 juta meter kubik menjadi 3,0 juta meter kubik di semester I ini,” ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa (27/9). 

Baca Juga: Kembangkan Proyek Perumahan, Jababeka Gandeng Developer Real Estat Asal Jepang

Adapun Perseroan mencatat rugi bersih Rp 43,1 miliar pada semester pertama 2022. Penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh dampak pergerakan kurs (valas) dimana perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp 168,8 miliar dibandingkan rugi selisih kurs Rp 112,5 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi penjualan real estate (marketing sales) Perseroan mencapai Rp 847,7 miliar pada semester pertama tahun 2022. Jumlah itu setara dengan 50% dari target penjualan real estate Perseroan selama setahun penuh sebesar Rp 1,7 triliun.

“Marketing sales dari Cikarang dan lain-lain menyumbang 68%, sedangkan Kendal sebesar 32%. Penjualan dari produk industri (tanah dan/atau tanah dengan standar bangunan pabrik) menyumbang 70%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lain-lain menyumbang 30%,” katanya. 

Sebagai informasi, Perseroan targetkan marketing sales di sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 1,7 triliun yang terdiri dari Rp 1,1 triliun dari Cikarang dan lain-lain, dan Rp 600 miliar dari Kendal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli