Jababeka (KIJA) Yakini Minat Investor Asing Kian Meningkat



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Emiten pengembang real estat, PT Jababeka Tbk (KIJA) membagikan progres terbaru terkait pembangunan kota mandiri Jababeka pada kuartal I-2024.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan bahwa kini lebih dari 2.000 tenant baik dari domestik dan mancanegara mulai UMKM dan skala besar melakukan ekspansi di kawasan industri jababeka.

Atas tingkat okupansi yang cukup tinggi itu, KIJA meyakini bahwa tak hanya minat investor domestik. Melainkan investor asing akan tertarik untuk masuk dan membuat pertumbuhan industri properti semakin pesat.


Baca Juga: Marketing Sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Turun 1% di Kuartal I-2024

"Dukungan existing tenant lebih dari 2.000 dan lebih dari 30 mancanegara baik skala UMKM dan Besar ( Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, Komatsu, dll) yg saat ini terus melakukan ekspansi  di Kawasan industri Jababeka diyakini akan menarik investor asing termasuk dari Cina, AS, Taiwan, Jepang dan Korea," kata Muljadi kepada Kontan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kawasan industri Jababeka merupakan Kawasan industri yang sudah sangat matang (matured) dengan faktor-faktor utama yang dibutuhkan oleh industri telah dimiliki Jababeka.

Adapun yang dimaksudnya yakni infrastruktur yang berkualitas internasional termasuk keandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif; dan fasilitas kawasan yang lengkap.

"Selain itu, Jababeka mempunyai Pelayanan One Stop service untuk Investor baru maupun existing Tenant dalam hal investasi," ujar dia.

 
KIJA Chart by TradingView

Saat ini, konsumen dari seluruh lahan industri KIJA masih dikuasai oleh investor domestik terutama di Cikarang.

Muljadi bilang, domestik menyumbang sekitar 52% lahan industri yang berasal dari industri fashion, elektronik, automotive, F&B, packaging, furniture, logistik, health care hingga keramik. Sedangkan sisanya 48% berasal dari investor asing.

Di Kendal, investor asing berasal dari beberapa negara seperti Hong Kong, China, Taiwan, Jerman, Malaysia, India, dan Korea Selatan. 

Sebagai tambahan, KIJA membukukan penjualan atau marketing sales kawasan industri sebesar Rp 561 Miliar di kuartal I-2024. Angka itu turun sebesar 1% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 775,7 miliar. 

"Penjualan (marketing sales) kawasan industri kuartal I-2024 sebesar Rp 561 miliar, turun 1% dari kuartal I-2023," ungkap Muljadi Suganda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .