Jababeka menyayangkan penghentian pembelian listrik oleh PLN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyatakan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan sementara pembelian tenaga listrik dari PT Bekasi Power. Padahal Bekasi Power, yang merupakan anak usaha KIJA tersebut sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PLN selama 20 tahun untuk pasokan listrik.

Budianto Liman, Direktur Utama KIJA, menyampaikan Bekasi Power memasok ke PLN sejak dinyatakan beroperasi secara komersial alias commercial operation date (COD) pada Januari 2013 lalu. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) milik Bekasi Power memasok listrik dengan perintah pembebanan kepada PLN.

Dalam sertifikat COD menyatakan, beban minimum PLTGU Bekasi Power adalah sebesar 108 MW. "Sedangkan Beban maksimum sebesar 118,8 MW yang merupakan kapasitas kontrak PLTGU Bekasi Power," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/2).


Availability factor atau rasio jumlah jam unit pembangkit siap beroperasi terhadap jumlah jam dalam satu periode tertentu Bekasi Power setahun rata-rata 90% dari kapasitas kontrak. Selama 5 tahun operasi PLTGU tersebut, pihak Bekasi Power mengikuti ketentuan. Namun sejak awal tahun ini, PLN penghentian sementara pembelian tenaga listrik (reserve shutdown). PLTGU diperlakukan sebagai cadangan dingin.

Pada 9 Februari lalu, Bekasi Power dan PLN melakukan pertemuan, tapi belum menemukan solusi. Berdasarkan perjanjian, Bekasi Power tetap mendapatkan pembayaran atau kompensasi PLN dengan skema take or pay terkait kontrak. "Dampak kejadian tersebut, penghasilan Bekasi Power akan menurun secara signifikan, tapi gross profit tetap terjaga dengan baik sehingga menutupi beban operasional," lanjutnya.

Bekasi Power masih akan terus berupaya melakukan negosiasi dengan PLN agar pembangkit miliknya bisa kembali beroperasi seperti sediakala. Sebelumnya Project Manager PLTGU Jawa II PLN Tigor Situmorang pernah mengungkapkan, perusahaan menghentikan membeli listrik dari Bekasi Power, karena sudah terjadi surplus listrik di kelistrikan Jawa-Bali.

Sehingga, kebutuhan listrik untuk regional Indonesia Jawa bagian barat sudah bisa dipenuhi. Cukup oleh pembangkit milik PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati