JAKARTA. Krisis finansial global tidak membuat pihak pengembang di kawasan industri bernyali ciut. Bahkan, mereka masih optimistis bisa menjual habis lahan untuk kawasan industri, meskipun saat ini banyak industri yang menunda niatannya untuk ekspansi. Nah, di tahun 2009 ini, PT Jababeka selaku pengembang kawasan industri Cikarang bakal menyediakan lahan seluas 250 hektare. Perusahaan ini berharap, ada sekitar 150 industri yang akan berdiri di lahan seluas itu. “Tentunya tergantung dari kemampuan industri yang membeli tanah dan bangunan di sini. Hingga saat ini, ada satu industri yang membeli 2 hektare sampai tiga hektare,” tandas Sekertaris Perusahaan PT Jababeka Mulyadi Suganda, Senin 12/1 di Jakarta. Dari lahan tersebut, Jababeka hanya akan menjual sekitar 150 hektare alias sekitar 70% saja. Sedangkan 30%-nya akan ditujukan untuk pembangunan sarana dan prasarana termasuk pembangkit listrik berkekuatan 130 MW. “Kami berharap bisa menjual semuanya dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun. Kami menyediakan dana Rp 500 miliar untuk pembangunan fasilitas umum (fasum) meliputi jalan, air bersih, dan pembangkit listrik,” tandasnya.
Jababeka Siapkan Lahan Seluas 250 Hektare untuk Industri
JAKARTA. Krisis finansial global tidak membuat pihak pengembang di kawasan industri bernyali ciut. Bahkan, mereka masih optimistis bisa menjual habis lahan untuk kawasan industri, meskipun saat ini banyak industri yang menunda niatannya untuk ekspansi. Nah, di tahun 2009 ini, PT Jababeka selaku pengembang kawasan industri Cikarang bakal menyediakan lahan seluas 250 hektare. Perusahaan ini berharap, ada sekitar 150 industri yang akan berdiri di lahan seluas itu. “Tentunya tergantung dari kemampuan industri yang membeli tanah dan bangunan di sini. Hingga saat ini, ada satu industri yang membeli 2 hektare sampai tiga hektare,” tandas Sekertaris Perusahaan PT Jababeka Mulyadi Suganda, Senin 12/1 di Jakarta. Dari lahan tersebut, Jababeka hanya akan menjual sekitar 150 hektare alias sekitar 70% saja. Sedangkan 30%-nya akan ditujukan untuk pembangunan sarana dan prasarana termasuk pembangkit listrik berkekuatan 130 MW. “Kami berharap bisa menjual semuanya dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun. Kami menyediakan dana Rp 500 miliar untuk pembangunan fasilitas umum (fasum) meliputi jalan, air bersih, dan pembangkit listrik,” tandasnya.