Jababeka targetkan pendapatan properti naik 100% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk menargetkan agar pendapatan bisnis properti dan real estate bisa naik menjadi Rp 2,25 triliun tahun ini. Tahun lalu, pendapatan properti menyumbang 37% dari total pendapatan dengan nilai Rp 1,1 triliun dari total pendapatan Rp 2,99 triliun.

Dengan target tersebut, artinya pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan Jababeka yakni 100%. Sekretaris perusahaan Jababeka Muljadi Suganda mengatakan ada tiga kawasan andalan yang akan menjadi katalis pendapatan di 2018 yakni Cikarang, Kendal, dan Tanjung Lesung.

Untuk Cikarang, pembangunan infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT) di jalur tol Cikampek diharapkan menjadi daya tarik bagi pembeli. “Di Cikarang kita akan terus melengkapi dengan konsep hunian modern yang kita buat sesuai kebutuhan yang ada,” katanya Muljadi pada Rabu (16/5).


Harga tanah yang masih murah di Kawasan Industri Kendal (KIK) juga diharapkan menjadi pendorong penjualan perusahaan di tahun ini. Muljadi menjelaskan, Jababeka akan membuat KIK menjadi daya tarik bagi industri padat karya seperti tekstil dan logistik.

“Kendal ingin jadi pangsa industri yang mengacu pembangunan kota Singapura. Namun tetap konsepnya kita akan berangkat dari pengembangan kota nantinya akan jadi kota mandiri yang jadi kawasan industri,” ujar Direktur Utama Jababeka Budianto

Sementara untuk Tanjung Lesung, Muljadi mengatakan, pertumbuhan pendapatan dari kawasan itu sangat bergantung terkait selesainya proyek jalan tol Serang-Panimbang. Direktur Utama Jababeka Budianto Liman dalam kesempatan yang sama mengatakan, Tanjung Lesung akan mencontoh dari konsep industri pariwisata di Nusa Dua, Bali.

Dengan faktor-faktor yang telah dijelaskan Muljadi itu, Cikarang diharapkan memberikan kontribusi pendapatan Jababeka sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini. Lalu, Kawasan Industri Kendal bisa memberikan kontribusi sebesar Rp 500 miliar dan kawasan Tanjung Lesung sebesar Rp 250 miliar. “Total jadi Rp 2,25 triliun,” tambah Muljadi.

Selain properti, bisnis infrastruktur Jababekan lainnya belum bisa diprediksi Mulyadi terkait bagaimana target pendapatannya. Adapun untuk bisnis dry port ditargetkan tumbuh dari Rp 170 miliar menjadi Rp 220 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat