JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) bakal meningkatkan kapasitas fiber optic sebagai fokus strategi bisnis tahun ini dan tahun depan. Hal ini dikatakan Antonius Benady, Direktur JECC dalam paparan publiknya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/11). Sebagian belanja modal JACC bakal dipakai untuk meningkatkan kapasitas fiber optic. Selain itu, belanja modal tahun ini ditujukan untuk biaya mesin-mesin yang memproduksi dan meningkatkan kapasitas kabel tembaga. Hingga saat ini, JACC sudah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih dari 50% target tahun ini. Perusahaan menganggarkan Rp 24 miliar sebagai belanja modal tahun ini.Pendanaan capex itu selain dari pendanaan internal tapi sebagian besar berasal dari pinjaman perbankan. " Pinjaman kami kepada bank lebih dominan berasal dari non cash loan dan pinjaman bank guarantee," jelas Antonius.Selama kuartal ketiga kemarin, jumlah aset JECC mencapai Rp 735 miliar atau naik 8,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 675,5 miliar.
JECC fokus kembangkan fiber optic
JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) bakal meningkatkan kapasitas fiber optic sebagai fokus strategi bisnis tahun ini dan tahun depan. Hal ini dikatakan Antonius Benady, Direktur JECC dalam paparan publiknya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/11). Sebagian belanja modal JACC bakal dipakai untuk meningkatkan kapasitas fiber optic. Selain itu, belanja modal tahun ini ditujukan untuk biaya mesin-mesin yang memproduksi dan meningkatkan kapasitas kabel tembaga. Hingga saat ini, JACC sudah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih dari 50% target tahun ini. Perusahaan menganggarkan Rp 24 miliar sebagai belanja modal tahun ini.Pendanaan capex itu selain dari pendanaan internal tapi sebagian besar berasal dari pinjaman perbankan. " Pinjaman kami kepada bank lebih dominan berasal dari non cash loan dan pinjaman bank guarantee," jelas Antonius.Selama kuartal ketiga kemarin, jumlah aset JECC mencapai Rp 735 miliar atau naik 8,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 675,5 miliar.