Jadi Aplikasi Bank Digital Terpopuler, Ini Sederet Keunggulan Bank Jago



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Aplikasi Bank Jago didapuk menjadi aplikasi bank digital terpopuler di Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga riset berbasis digital, Populix. 

Survei yang bertajuk "Consumer Preference Towards Banking and e-Wallet Apps" itu dilakukan secara daring terhadap 1.000 responden berusia 18-55 tahun di sejumlah kota besar di Indonesia.  Dari 1.000 responden, sebanyak 64% responden memiliki aplikasi layanan keuangan di ponsel. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91% responden memiliki aplikasi mobile banking, 84% memiliki e-wallet, dan 33% memiliki aplikasi digital bank.

Hasilnya, sebanyak 46% responden menggunakan aplikasi Bank Jago. Aplikasi Jago yang baru diluncurkan April 2021 ini melampaui aplikasi Neo Bank yang dipilih oleh 40% responden dan Jenius yang dipilih oleh 32% responden. Posisi keempat diisi oleh SeaBank dengan prosentase 27%. Seabank adalah aplikasi bank digital yang terintegrasi dengan ekosistem Shopee. Sementara Allo Bank berada di peringkat kedelapan dengan prosentase hanya 7%

Aplikasi Bank Jago yang terpilih menjadi aplikasi bank digital terpopuler baru diluncurkan pada April 2021 dan dilanjutkan dengan Aplikasi Jago Syariah pada Februari 2022. Hingga akhir Juni 2022, tercatat nasabah yang menggunakan aplikasi Jago dan Jago Syariah mencapai lebih dari 3 juta orang. Jenius telah lebih dulu eksis yakni pada 2016 dan jumlah nasabahnya kini mencapai lebih dari 5 juta orang. Sedangkan BNC lebih fenomenal lagi, dirilis pada 2021 namun jumlah download app lebih dari 13 juta orang.

Ekonom MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai keunggulan aplikasi Bank Jago terletak pada kolaborasi dan kemampuan integrasi dengan ekosistem digital. Integrasi aplikasi Jago dengan ekosistem GOTO memungkinkan transaksi terjadi secara mudah, cepat dan aman. 

“Jadi konsumen tidak perlu lagi top up gopay. Mereka cukup menghubungkan akun Gopay ke Rekening Jago, lalu transaksi. Semudah itu prosesnya tapi signifikan dampaknya,” katanya hari ini.

Integrasi yang sama juga terjadi antara aplikasi Jago dengan Bibit.ID, platform reksadana online. Nasabah tidak perlu top up ke aplikasi Bibit, tapi cukup menghubungkan akun BIbit ke rekening Jago. Konektivitas ini memampukan nasabah beli reksadana secara rutin dengan skema autodebet rekening Jago. “Kemudahan ini membuat nasabah menjadi lebih disiplin dalam investasi. Kebiasaan baru melahirkan loyalitas dan Jago menikmati keunggulan ini,” katanya. 

Sementara itu, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan survei Populix mengonfirmasi bahwa kemampuan bank digital menciptakan fitur yang inovatif, unik dan relevan menjadi kunci sukses dalam meyakinkan nasabah untuk bertransaksi di aplikasi. “Dalam hal usia, Jenius lebih tua dari Bank Jago dan pionir bank digital pula. Sementara dari sisi jumlah konsumen yang install aplikasi, BNC empat kali lipat lebih banyak dari Jago. Tapi, dalam konteks preferensi nasabah, Jago justru paling dominan, paling populer” kata Piter Abdullah.,

Piter menjelaskan, selain faktor aplikasi yang inovatif dan relevan, Bank Jago memiliki keunggulan karena telah lebih dulu membangun ekosistem digital, dibandingkan bank lain. “Saya selalu mengatakan, kalau ada lintasan balapan baru, Bank Jago ini sudah balapan duluan, karena dia membangun ekosistem digitalnya lebih dulu,” ujar Piter.

Ekosistem Bank Jago tersebut tersebar di sektor transportasi, institusi keuangan dan sistem pembayaran, perdagangan, pasar modal dan investasi hingga hiburan. “Sebenarnya ekosistem ini masih bisa dikembangkan lebih besar lagi, tinggal sejauh mana kesiapan bank tersebut untuk berkolaborasi dengan ekosistem digital kini,” ujar Piter.

Dalam pernyataannya, Timothy Astandu, Co-Founder & CEO Populix, mengatakan akselerasi transformasi digital yang terjadi beberapa tahun belakangan ini terus membawa dampak terhadap berbagai industri, termasuk sektor perbankan dan keuangan. Hal ini terlihat juga dari semakin banyaknya pilihan aplikasi layanan perbankan dan keuangan yang bertumbuh untuk menjawab berbagai kebutuhan pengguna

“Beberapa alasan utama yang mendorong responden memilih aplikasi mobile banking dan digital banking yaitu kepraktisan, penghematan waktu, dan kemudahan dalam penggunaan aplikasi,” ujarnya dalam pernyataan resmi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal