Jadi BUKU III, Bukopin siap kembangkan e-payment



JAKARTA. Bank Bukopin memastikan diri sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) III di tahun ini. Itu, setelah modal inti Bukopin menyentuh angka Rp 6,2 triliun.

Seperti diketahui, mengacu aturan Bank Indonesia (BI), BUKU III adalah bank yang memiliki modal Rp 5 triliun-Rp 30 triliun.

"Tahun ini kami resmi jadi BUKU III. Dengan begitu, kami bisa lebih leluasa dalam pengembangan produk," tutur Glen Glenardi, Direktur Utama Bukopin, Selasa (18/3).


Naik kelas, lanjut Glen, akan mendorong Bukopin untuk melakukan pengembangan produk yang berbasis digital. Menurut dia, pengembangan produk digital sudah pasti harus dilakukan, karena juga sesuai dengan tuntutan bisnis.

Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bukopin menambahkan, pihaknya akan segera meluncurkan produk e-payment.

"Produk ini akan melengkapi produk digital kami yang sudah ada sebelumnya. Apalagi, sebelum masuk BUKU III, kami sudah memiliki produk-produk yang hanya bisa dijalankan bank BUKU III," tutur Tri.

Salah satu produk yang juga akan dikembangkan adalah Bukopin Kirim Uang (BUKU). Menurut Tri, Bukopin optimis bisa membukukan transaksi hingga Rp 1 triliun di tahun ini.

Status BUKU III Bukopin tidak lepas dari aksi penerbitan saham terbatas alias rights issue. Melalui aksi tersebut, Bukopin meraup dana hingga Rp 1,75 triliun.

"Rights issue tersebut juga meningkatkan rasio permodalan (CAR) kami. Tapi, tidak seluruhnya dana tersebut masuk di tahun lalu," terang Tri.

Tri bilang, akhir tahun lalu CAR Bukopin mencapai 15%, dan sudah kembali naik menjadi 16% per Januari tahun ini. Glen menambahkan, akhir tahun ini Bukopin akan pertahankan CAR pada level 13%-14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan