Jadi Bulan Tersibuk, Korea Utara Sudah Uji Coba Tujuh Rudal Balistik di Januari 2022



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara kembali berulah. Negara tersebut diketahui menembakkan satu rudal balistik ke arah Laut Timur pada Minggu (30/1). Ini merupakan uji coba senjata nuklir ketujuh yang dilakukan Korea Utara di bulan Januari.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mendeteksi ada peluncuran sebuah proyektil, yang diyakini sebagai rudal balistik tunggal, dari provinsi utara Jagang, yang berbatasan dengan China, pada hari ini pukul 7.52 pagi waktu setempat.

"Militer kami melacak dan memantau gerakan Korea Utara terkait dan mempertahankan postur kesiapan," kata JCS dalam pesan teks yang dikirim kepada wartawan.


Sementara itu, pemerintah Jepang juga mengatakan hal yang sama. Yakni, bahwa Korea Utara telah meluncurkan "kemungkinan besar rudal balistik".

Rudal hipersonik Korea Utara ini disebutkan dapat mencapai kecepatan tinggi saat berada di udara dan bermanuver di ketinggian yang relatif rendah.

Baca Juga: Kim Jong Un Memuji Kemajuan Militer korea Utara dalam Memproduksi Senjata

"Peluncuran rudal balistik dan yang sebelumnya merupakan ancaman bagi negara kita, kawasan dan komunitas internasional," kata juru bicara pemerintah Jepang, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

"Serangkaian peluncuran ini melanggar resolusi PBB dan kami sangat memprotes tindakan Korea Utara ini," tambah dia.

Matsuno bilang, jika proyektil tersebut merupakan rudal balistik standar diperkirakan mencapai ketinggian 2.000 km, diterbangkan selama 30 menit, hingga jarak 800 km.

Sebelumnya, dalam pidato menjelang Tahun Baru, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan untuk memperkuat militer dengan teknologi mutakhir pada saat pembicaraan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat terhenti.

Asal tahu saja, Provinsi Jagang adalah tempat Korea Utara melakukan peluncuran rudal hipersonik yang diproklamirkan sendiri pada September tahun lalu dan pada tanggal 5 dan 11 Januari lalu.

Pyongyang telah meningkatkan ketegangan dengan serangkaian peluncuran rudal sejak awal tahun ini. Hal tersebut dilakukan karena Washington telah meningkatkan tekanan sanksi di tengah kebuntuan yang berlarut-larut dalam pembicaraan nuklir antara kedua negara.

Baca Juga: Korea Utara Tembak Rudal Balistik untuk Keenam Kalinya, AS Kutuk Keras

Dengan peluncurkan ini, maka Korea Utara meluncurkan jumlah proyektil bulanan terbesar sejak Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011. Sebelumnya, Korea Utara melakukan enam peluncuran proyektil pada Maret dan Juli 2014.

Korea Utara menembakkan, apa yang diklaimnya sebagai peluru kendali taktis permukaan-ke-permukaan, pada Kamis (26/1), hanya dua hari setelah uji coba rudal jelajah jarak jauh dilakukan.

Korea Utara pun telah melakukan empat peluncuran lainnya awal bulan ini, termasuk yang diklaim sebagai rudal hipersonik.

Militer Korea Selatan terus mengawasi pergerakan militer Korea Utara saat Korea Utara membuat ancaman terselubung untuk mencabut moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh selama bertahun-tahun.

Pertarungan baru-baru ini dari Korea Utara juga terjadi ketika negara itu berusaha untuk mempererat persatuan internal di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19 dan kesengsaraan ekonomi yang terus-menerus yang berasal dari sanksi yang melemahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari