KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KH Ma’ruf Amin menyatakan dirinya mengundurkan diri dari posisi Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Sabtu (22/9) siang. Ma’ruf mengundurkan diri setelah dirinya ditetapkan sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Joko Widodo oleh Komisi Pemilihan Umum pada Kamis (20/9). Pengambilan sikap ini sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU terbaru 2015. “Sebagaimana dimaklumi, saya dihadapkan pada pilihan sulit. Saya harus pilih salah satunya. Tugas Rais Aam adalah mulia bagi kader NU. Tetapi bangsa dan negara memanggil saya,” kata Ma’ruf Amin dalam rapat pleno PBNU di Jakarta, seperti dikutip situs NU. Menurut Ma'ruf, tugas Rais Aam PBNU merupakan tugas mulia bagi semua kader NU, termasuk dirinya. Namun demikian, ia harus mengambil sikap di tengah pilihan sulit tersebut. Ma’ruf mengaku memiliki tekad bulat untuk menuntaskan tugas yang diamanahkan kepadanya sebagai Rais Aam PBNU.
Jadi Cawapres, KH Ma'ruf Amin mundur sebagai rais aam PBNU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KH Ma’ruf Amin menyatakan dirinya mengundurkan diri dari posisi Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Sabtu (22/9) siang. Ma’ruf mengundurkan diri setelah dirinya ditetapkan sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Joko Widodo oleh Komisi Pemilihan Umum pada Kamis (20/9). Pengambilan sikap ini sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU terbaru 2015. “Sebagaimana dimaklumi, saya dihadapkan pada pilihan sulit. Saya harus pilih salah satunya. Tugas Rais Aam adalah mulia bagi kader NU. Tetapi bangsa dan negara memanggil saya,” kata Ma’ruf Amin dalam rapat pleno PBNU di Jakarta, seperti dikutip situs NU. Menurut Ma'ruf, tugas Rais Aam PBNU merupakan tugas mulia bagi semua kader NU, termasuk dirinya. Namun demikian, ia harus mengambil sikap di tengah pilihan sulit tersebut. Ma’ruf mengaku memiliki tekad bulat untuk menuntaskan tugas yang diamanahkan kepadanya sebagai Rais Aam PBNU.