JAKARTA. Setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan dirinya datang menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melaporkan hal tersebut secara resmi. "Sebagai menteri aktif, saya harus lapor kepada Presiden, dan sesuai Undang-Undang (UU) yang berlaku, menteri yang ikut dalam pemilihan presiden harus mengundurkan diri dan mendapat izin presiden dan hal itu yang saya lakukan," ujarnya, Selasa (13/5). Ia bilang langkah ini penting karena budaya dan etika politik bangsa. Menurutnya banyak pesan yang disampaikan Presiden SBY kepadanya, terutama pesan terkait kompetisi Pilpres yang harus tetap membawa keteduhan dan kesejukan, serta proses demokrasi ini harus berakhir pada kejayaan bangsa. Menurutnya, pemerintahan berikutnya memiliki tantangan besar karena para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN lalu memberikan salam perpisahan kepada Presiden SBY sekaligus mengapresiasi Indonesia atas peran selama ini. Menurutnya semua negara ASEAN baru saja menyepakati komitmen mengurangi kemiskinan dan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sampai dua kali lipat pada 2030 ke depan dan sudah disetujui.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jadi cawapres Prabowo, Hatta lapor SBY
JAKARTA. Setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan dirinya datang menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melaporkan hal tersebut secara resmi. "Sebagai menteri aktif, saya harus lapor kepada Presiden, dan sesuai Undang-Undang (UU) yang berlaku, menteri yang ikut dalam pemilihan presiden harus mengundurkan diri dan mendapat izin presiden dan hal itu yang saya lakukan," ujarnya, Selasa (13/5). Ia bilang langkah ini penting karena budaya dan etika politik bangsa. Menurutnya banyak pesan yang disampaikan Presiden SBY kepadanya, terutama pesan terkait kompetisi Pilpres yang harus tetap membawa keteduhan dan kesejukan, serta proses demokrasi ini harus berakhir pada kejayaan bangsa. Menurutnya, pemerintahan berikutnya memiliki tantangan besar karena para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN lalu memberikan salam perpisahan kepada Presiden SBY sekaligus mengapresiasi Indonesia atas peran selama ini. Menurutnya semua negara ASEAN baru saja menyepakati komitmen mengurangi kemiskinan dan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sampai dua kali lipat pada 2030 ke depan dan sudah disetujui.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News