Jadi Ceruk Bisnis Baru, PLN Genjot Infrastruktur Kendaraan Listrik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik yang dinilai menjadi ceruk bisnis baru.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, salah satu skema yang disiapkan adalah kemitraan berbasis franchise.

"Kami mengajak mitra untuk bersama-sama atau berkolaborasi, jadi kita punya SPKLU dan SPBKLU dengan sistem kemitraan, tentunya PLN akan memiliki skema bisnis franchise yang menarik bagi para investor. Harapannya dengan kemitraan ini kita dapat mempercepat ekosistem EV," ungkap Darmawan dalam siaran pers, Senin (26/6).


Baca Juga: Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady: Indonesia Berpotensi Ekspor Karbon

Saat ini, PLN sudah mengoperasikan sebanyak 616 SPKLU dan 1.401 SPBKLU juga 9.566 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.

Menurut Darmawan, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik merupakan ceruk bisnis baru bagi perusahaan setrum pelat merah tersebut.

"Kami membuka ruang kolaborasi bersama untuk bisa memperbanyak SPKLU, SPLU maupun SPBKLU di Indonesia. Kami juga memberikan banyak kemudahan pengisian daya hingga diskon tarif listrik sebesar 30% bagi pemilik mobil listrik," terangnya.

Baca Juga: Pasar Ekspor Tetap Menarik, Selamat Sempurna (SMSM) Yakin Raih Kinerja Positif

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan Periklindo, Achmad Rofiqi, mengatakan, penjualan mobil listrik pada 2023 mencapai 10.327 unit. Hal ini membuktikan peminat kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin bertumbuh.

“Pada tahun 2023 penjualan kendaraan listrik roda empat mencapai 10.327 unit dan ini melonjak jauh dari tahun 2021 di mana penjualannya hanya 125 unit,” ungkap Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli