Jadi destinasi wisata di tengah Kota Tangerang



KONTAN.CO.ID - Belum genap setahun, Kampung Bekelir sudah banyak menyedot perhatian pengunjung. Mereka datang untuk menikmati aneka mural dan melakukan penelitian.

Kampung yang berada di RW 01 Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Banten ini memang menarik. Bangunan yang berwarna-warni dan ratusan mural yang menghiasi dinding menciptakan banyak spot menarik.

Ada empat gapura sebagai pintu masuknya. Warna-warni payung gantung menjadi spot pertama untuk berfoto. Plus, perkebunan hidroponik ada di kanan kiri jalan.  


Masuk ke dalam, rumah dengan warna-warna mencolok menjadi pemandangan utamanya. Dinding rumah yang berukuran besar pun bergambar mural. Tak ketinggalan, motif warna juga ditemui di jalan paving.  

Bagian luar perkampungan, atau tepatnya sepanjang bantaran Cisadane disulap menjadi taman dengan hiasan caping dan lampu ondel-ondel. Sebagai pelengkap, sebagian taman digunakan sebagai pusat kuliner yang buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB.   

Sebelum berkunjung ke Kampung Bekelir ini, ada baiknya Anda benar-benar menyiapkan tenaga. Selain menyiapkan tenaga untuk pengambilan foto di setiap sudutnya, Anda juga harus siap menyusuri 1.220 mural di kampung seluas 4 hektar ini.

Ahmad Rasidi, Ketua RT 03 RW 10 Kelurahan Babakan mengatakan, pusat kuliner ramai pada malam hari. Terutama di akhir pekan. Para muda-mudi banyak menghabiskan waktunya disana untuk berkumpul bersama teman-temannya.

"Yang diperbolehkan berjualan disini adalah warga RW 01. Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan warga setempat," katanya.

Selain itu, Ahmad bilang kampungnya cukup sering dikunjungi para wisatawan dari dalam hingga luar negeri seperti Malang, Bandung, Cirebon hingga Amerika, Taipe dan lainnya.

Akhir pekan menjadi waktu paling banyak dipilih wisatawan untuk berjalan-jalan kesana. Biasanya, pengunjung saat akhir pekan bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang.  

Abu Sofian, Lurah Babakan, Kota Tangerang, Banten menceritakan, perubahan kampung RW 01 menjadi Kampung Bekelir merupakan kesepakatan warga dan pengurus untuk menghilangkan predikat kampung kumuh sedang yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan dan Lingkungan tahun 2017 lalu.

Wali kota Tangerang pun mencanangkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke seluruh RW. Tujuannya, untuk melakukan perubahan dari kampung kumuh menjadi kampung bersih dan sehat. "Awalnya yang dilakukan oleh warga adalah mengecat paving dan penghijauan (menggunakan tanaman dalam pot)," katanya.

Lantaran belum merasa puas dengan aksi tersebut, Abu berbagi cerita dengan temannya Ibnu Jandi. Berbekal penelitiannya di Malaysia, Ibnu memberikan usulan kampung RW 01 diubah menjadi kampung warna-warni.

Konsep dan desain pun disiapkan untuk mewujudkan proyek tersebut. Abu dibantu pengurus kampung pun mulai mensosialisasikan program pembenahan kampung tersebut.           

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.