KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang baru Zulkifli Zaini mengungkapkan, akan ada empat hal yang menjadi fokus dari PLN pasca penunjukkan dewan komisaris dan dewan direksi yang baru. Zulkifli menjelaskan, pihaknya diminta oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk menjawab tantangan jangka pendek dan panjang. "Pertama, soal mengatasi pemadaman listrik, atau security off supply," kata Zulkifli usai RUPS di Gedung Kementerian BUMN, Senin (23/12). Baca Juga: NPL Indonesia salah satu tertinggi di Asean, begini kata pengamat Ia menjelaskan, langkah ini termasuk belajar dari kejadian blackout yang mendera Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada medio awal Agustus lalu. Kedua, menciptakan tarif listrik yang terjangkau. Zulkifli menuturkan, hal ini dapat dicapai lewat sisi operasional yang efisien, kehadiran sumber daya yang kompeten dan sinergi antar lini. Selain itu, Zulkifli menambahkan, PLN juga akan tetap berfokus pada pengembangan sektor Energi Baru Terbarukan dan menciptakan kemitraan yang sehat dan ekosistem yang kondusif. Berikutnya, pada sektor keuangan. Zulkifli tak menampik penunjukkan dirinya juga untuk mengurusi tantangan perihal keuangan PLN. "Tidak ada perusahaan yang dapat menjalankan mandat kecuali keuangannya baik," ungkap Zulkifli. Ia memastikan, jajaran komisaris dan direksi yang baru akan berfokus untuk menyehatkan keuangan PLN. Dari sisi neraca dan arus kas. Selain itu, PLN diminta untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan, dirinya diminta untuk membawa PLN menghadirkan listrik hingga ke pedesaan. Hal ini berkaitan erat dengan tantangan Ratio Elktrifikasi. Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) bukukan kenaikan pendapatan di kuartal III 2019 Sementara itu, ia menjelaskan. Secara khusus, Menteri BUMN Erick Thohir meminta dirinya untuk menciptakan tata kelola good governance serta transparansi dan kecepatan pengambilan keputusan. "Arahan Menteri BUMN untuk keterbukaan kepada publik serta pengambilan keputusan yang cepat dengan struktur yang baik dan resiko yang terukur," tandas Zulkifli.
Jadi dirut PLN, Zulkifli: Beberapa hal akan jadi fokus
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang baru Zulkifli Zaini mengungkapkan, akan ada empat hal yang menjadi fokus dari PLN pasca penunjukkan dewan komisaris dan dewan direksi yang baru. Zulkifli menjelaskan, pihaknya diminta oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk menjawab tantangan jangka pendek dan panjang. "Pertama, soal mengatasi pemadaman listrik, atau security off supply," kata Zulkifli usai RUPS di Gedung Kementerian BUMN, Senin (23/12). Baca Juga: NPL Indonesia salah satu tertinggi di Asean, begini kata pengamat Ia menjelaskan, langkah ini termasuk belajar dari kejadian blackout yang mendera Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Barat, dan Jawa Tengah pada medio awal Agustus lalu. Kedua, menciptakan tarif listrik yang terjangkau. Zulkifli menuturkan, hal ini dapat dicapai lewat sisi operasional yang efisien, kehadiran sumber daya yang kompeten dan sinergi antar lini. Selain itu, Zulkifli menambahkan, PLN juga akan tetap berfokus pada pengembangan sektor Energi Baru Terbarukan dan menciptakan kemitraan yang sehat dan ekosistem yang kondusif. Berikutnya, pada sektor keuangan. Zulkifli tak menampik penunjukkan dirinya juga untuk mengurusi tantangan perihal keuangan PLN. "Tidak ada perusahaan yang dapat menjalankan mandat kecuali keuangannya baik," ungkap Zulkifli. Ia memastikan, jajaran komisaris dan direksi yang baru akan berfokus untuk menyehatkan keuangan PLN. Dari sisi neraca dan arus kas. Selain itu, PLN diminta untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan, dirinya diminta untuk membawa PLN menghadirkan listrik hingga ke pedesaan. Hal ini berkaitan erat dengan tantangan Ratio Elktrifikasi. Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) bukukan kenaikan pendapatan di kuartal III 2019 Sementara itu, ia menjelaskan. Secara khusus, Menteri BUMN Erick Thohir meminta dirinya untuk menciptakan tata kelola good governance serta transparansi dan kecepatan pengambilan keputusan. "Arahan Menteri BUMN untuk keterbukaan kepada publik serta pengambilan keputusan yang cepat dengan struktur yang baik dan resiko yang terukur," tandas Zulkifli.