Jadi emiten baru, saham MPOW meroket 70%



JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik, PT Megapower Makmur Tbk, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (5/6). Emiten berkode saham MPOW ini menjadi emiten pertama yang sahamnya tercatat di semester II 2017.

Pada masa penawaran umum yang dilakukan pada 20-22 Juni 2017 lalu, saham MPOW sempat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 249,33 kali. Adapun per lembarnya, harga saham perdana MPOW dipatok sebesar Rp 200 alias nominal minimum dari harga yang ditawarkan saat initial public offering (IPO).

Dengan begitu, melalui perusahaan berhasil meraup dana minimum yang ditargetkan yaitu sebesar Rp 49 miliar. Dana ini didapat dari pelepasan saham sebesar 245,1 juta lembar saham alias 30% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perusahaan.


Direktur Utama MPOW Kang Jimmi mengatakan, dana hasil IPO yang didapat perusahaan akan digunakan untuk melunasi utang serta modal kerja perusahaan. "50% dananya akan digunakan untuk membayar utang, sisanya untuk modal kerja," katanya saat ditemui di Gedung BEI, Rabu (5/6).

MPOW menjalankan kegiatan usaha utama di bidang pembangkit listrik tenaga air dan diesel yang berdiri sejak 2007 lalu. Saat ini, perusahaan telah memiliki 8 lokasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan 1 pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.

Sebelum IPO, sebanyak 80% sahamnya dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia, Bina Puri Power Sdn Bhd. Saham MPOW pun berhasil mengalami kenaikan sebesar 70% menjadi Rp 340 dari harga yang ditawarkan pada perdagangan awal.

Catatan saja, saham MPOW melonjak tinggi pada transaksi perdagangan hari ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.11 WIB, saham MPOW tercatat meroket 70% menjadi Rp 340.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie