KONTAN.CO.ID - Bagaimana menjadi
trader yang konsisten? Ini adalah salah satu pertanyaan yang sering terucap dari banyak
trader. Selain ilmu, dibutuhkan disiplin dan strategi untuk menjadi
trader yang konsisten. Konsistensi dalam
trading berarti mampu menghasilkan profit secara berkala serta mengelola risiko dengan efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut,
trader dapat menggunakan indikator sebagai basis dalam membuat strategi
trading. Strategi
trading yang jelas dan terstruktur sangat penting ketika melakukan
trading, baik di forex maupun saham karena berbagai alasan seperti:
•Strategi
trading akan membantu Anda menghitung modal yang dibutuhkan untuk setiap transaksi. •Membantu Anda membuat keputusan yang konsisten, tidak bergantung pada intuisi atau tebakan. •Strategi
trading yang baik berdasarkan analisis teknikal dan/atau fundamental akan membantu mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh emosi. •Dengan menganalisis data historis, Anda mampu menyusun strategi ke depan menjadi lebih akurat. •Pengelolaan waktu menjadi lebih efisien karena Anda tahu kapan harus masuk atau keluar dari pasar. •Mengembangkan dan menyempurnakan strategi
trading membantu meningkatkan keterampilan analisis dan pemahaman pasar Anda. Salah satu strategi
trading yang sudah terbukti dan banyak digunakan para
trader adalah
Moving Average (MA); rata-rata harga suatu aset selama waktu perdagangan tertentu. Indikator
Moving Average atau MA dapat membantu
trader mengidentifikasi tren pasar (
uptrend,
downtrend, atau
sideways) dan menghasilkan sinyal trading yang efektif untuk pengambilan keputusan. Indikator
Moving Average sering pula dianggap indikator
lagging karena perhitungannya berdasarkan harga-harga di masa lalu. Semakin besar jangka waktunya, tingkat
lag-nya juga dianggap semakin besar.
Trader seringkali menggunakan satu jangka waktu pendek (contoh: MA 50) dikombinasikan dengan satu jangka panjang (contoh: MA 200) untuk memperoleh sinyal trading yang penting. Jangka waktu, atau
timeframe, dapat dipilih sesuai kebutuhan
trader. Yang paling sering digunakan adalah 15, 20, 30, 50, 100, dan 200 hari. Semakin pendek jangka waktu yang diperhitungkan, semakin sensitif indikator ini terhadap perubahan harga. Berikut adalah tips menggunakan indikator
Moving Average: •Pilihlah periode waktu yang tepat, yang sesuai dengan gaya
trading anda. •Gunakan MA bersama dengan indikator atau analisis lain untuk meningkatkan akurasi sinyal trading. •Terus menguji dan menyesuaikan parameter MA sesuai kebutuhan dan aset yang diperdagangkan.
Indikator
Moving Average adalah alat yang sederhana namun efektif dalam analisis pasar, baik pasar saham maupun forex. Dengan pemahaman MA yang baik dan penggunaan yang tepat,
trader dapat meningkatkan akurasi
trading mereka. Sekarang ini sudah banyak sumber untuk mempelajari indikator MA. Salah satunya, Anda bisa belajar melalui
e-book “
Trading dengan Indikator Moving Average” ataupun dengan mengikuti kelas edukasi.
Cara apapun yang dipilih untuk belajar indikator
Moving Average - baik kelas edukasi,
e-book maupun
self-study, hal terpenting mempraktikkannya atau penerapan pada
trading yang sebenarnya. Namun, sebelum berinvestasi dalam perdagangan berjangka, Anda harus memahami terlebih dahulu isi perjanjian dan peraturannya, termasuk risiko investasinya. Seperti kata pepatah, “
practice makes perfect”. Dengan latihan, Anda dapat membuat
strategi trading berdasarkan indikator MA yang lebih akurat karena sudah teruji data historis dan disesuaikan dengan profil risiko serta tujuan investasi Anda. Tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai indikator
Moving Average? Unduh
e-book gratis “Trading dengan Indikator Moving Average”.
E-book ini akan membantu Anda belajar indikator
Moving Average dari awal hingga mahir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal