KONTAN.CO.ID - Danau Toba menjadi Google Doodle hari ini Kamis, 31 Agustus 2023. Danau Toba adalah danau terbesar kedua di dunia sekaligus terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Luas Danau Toba lebih dari 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter. Hal ini menjadikan Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan dibandingkan dengan danau. Danau Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara dan masuk di beberapa wilayah yakni Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, dan Dairi.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Jembatan Aek Tano Ponggol, Pariwisata Samosir Bisa Berkembang Danau Toba juga memiliki sejumlah wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di antaranya adalah Festival Danau Toba dan Geopark Danau Toba. Selain itu, Danau Toba juga memiliki kekhasan kuliner sendiri yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia khususnya di hidangan ikan. Ada hidangan populer disebut "Naniura" dikenal sebagai sushi gaya Batak di mana ikan mentah yang disajikan dengan bumbu dan rempah-rempah. Lantas, seperti apa cerita asal mula terjadinya Danau Toba dan apa saja fakta menarik mengenai Danau Toba?
Baca Juga: Likupang Mendapatkan Pelatihan Hospitality dari InJourney Cerita asal mula Danau Toba
Ada legenda yang dipercaya sebagai cerita asal mula terbentuknya Danau Toba. Dikutip dari buku "
Cerita Rakyat Asli Indonesia dari 33 Provinsi" (2009), dahulu kala Danau Toba adalah sebuah padang yang sangat gersang dan tandus. Di daerah itu, tinggallah seorang pemuda yatim piatu yang sangat miskin. Dia hidup sebatang kara di gubuknya yang kecil. Demi menghidupi dirinya, dia harus berjalan jauh untuk memancing di sungai. Suatu ketika, dia berhasil mengail seekor ikan keemasan yang sangat besar. Namun, alangkah terkejutnya sang pemuda ketika ikan tersebut malah meneteskan air mata dan memohon untuk tidak membunuhnya. Pemuda tersebut tidak tega dan melepaskannya ke sungai. Esok paginya, ketika dia terbangun, pemuda tersebut terkejut melihat seorang gadis cantik sedang menata makanan di rumahnya.
Baca Juga: ASDP Terapkan Domain Baru untuk Reservasi Online di Lintasan Ajibata-Ambarita Gadis tersebut tersenyum dan memperkenalkan diri sebagai ikan yang ia tangkap kemarin. Ternyata, gadis tersebut adalah putri dari Dewa Sungai. Sebagai balasan atas kebaikan pemuda tersebut, ia akan membuatkan makanan untuk pemuda itu setiap hari. Suatu ketika, pemuda tersebut memutuskan untuk melamar gadis ikan. Gadis ikan menerima lamarannya namun dengan syarat jika kelak mereka memiliki anak, anak itu tidak boleh tahu bahwa ibunya adalah seekor ikan. Pemuda tersebut menyanggupi dan mereka pun menikah. Kemudian, lahirlah seorang anak laki-laki dari pernikahan tersebut. Namun, anak laki-laki ini sangat suka makan dan selalu merasa lapar. Sejak ia lahir, tidak pernah ada makanan yang tersisa di rumah.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Serah Terima Proyek Rehabilitasi JCC ke Kementerian PUPR Suatu hari, ketika ayahnya sedang memancing, sang ibu menyuruh anaknya untuk mengantarkan bekal kepada ayahnya. Di tengah perjalanan, sang anak malah memakan habis bekal tersebut dan mengantar rantang yang telah kosong kepada ayahnya. Melihat rantangnya sudah kosonh, sang ayah sangat marah. Dia membanting rantang tersebut dan tanpa sengaja menyebut anaknya dengan sebutan anak ikan. Anak itupun sedih dan mengadu kepada ibunya. Mendengar cerita anaknya, sang ibu tahu bahwa waktunya di dunia manusia tidak akan lama lagi. Perlahan-lahan sisik keemasan mulai menutupi tubuhnya, begitu pula yang terjadi pada anaknya. Mereka berdua kembali menjadi ikan.
Baca Juga: Ini Update Rencana Investasi di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Saat sang ayah kembali, ia terkejut melihat perubahan istri dan anaknya. Ia langsung memohon ampun dan meminta mereka kembali menjadi manusia. Sayang, semua sudah terlambat. Sepasang suami istri tersebut berpelukan untuk terakhir kali. Tetesan air mata sang suami berubah menjadi air yang mengalir sangat deras. Tidak berapa lama, tanah yang mereka tinggali berubah menjadi danau. Istri dan anaknya yang telah menjelma menjadi ikan, hilang secara gaib di danau yang dikenal dengan nama Danau Toba. Sementara, sang ayah yang terus menangisi keluarganya menjelma menjadi sebuah pulau di tengah danau yang dikenal sebagai Pulau Samosir.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Indah di Indonesia yang Patut Dikunjungi Fakta tentang Danau Toba
Dirangkum dari laman resmi
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan
Kementerian Pariwisara dan Ekonomi Kreatif, berikut sejumlah fakta tentang Danau Toba, danau terbesar di Indonesia: 1. Danau vulkanik terbesar di dunia Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia dan danau terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika. 2. Sepuluh danau terdalam di dunia Danau Toba adalah salah satu dari sepuluh danau terdalam di dunia yang mencapai kedalaman sekitar 500 meter.
Baca Juga: Sebanyak 20 Desa Wisata Pilihan di Indonesia Bakal Dipamerkan di Belanda 3. Luas Pulau Samosir setara dengan Singapura Pulau Samosir di tengah Danau Toba memiliki luas 64.000 hektar atau setara dengan negara Singapura. 4. Terbentuk oleh tiga letusan besar Danau Toba terbentuk oleh tiga letusan besar di 900.000 tahun yang lalu. Kemudian 500.000 tahun yang lalu, dan 75.000 tahun yang lalu yang kemudian menyebabkan banyaknya catatan sejarah melalui evolusi manusia, flora dan fauna. Selain itu, total ada 45 Geo-Situs dalam 4 Geo-Area antara lain Kaldera Porsea, Kaldera Haranggaol, Kaldera Sibandang, dan Kaldera Samosir. 5. Rumah bagi dua kelompok suku Danau Toba juga rumah bagi dua kelompok suku yaitu Tomok dan Simanindo. Rumah-rumah tradisional mereka berada di pulau Samosir dan dilindungi dengan tembok yang terbuat dari tanah dan pagar-pagar bambu serta pohon-pohon sebagai penghalang. Desa ini juga memiliki banyak rumah tradisional yang unik dan otentik, terutama dari suku Tomok, yang terdiri dari deretan rumah kayu besar dengan atap jerami berbentuk sadel. Menurut sejarah daerah ini, tarian Tor-Tor digunakan untuk memanggil para roh agar masuk ke dalam patung-patung batu yang merupakan simbol dari para leluhur.
Baca Juga: Layani Angkutan Wisata, Yuk Simak 34 Rute Damri 6. Boneka kayu seukuran manusia yang penuh mistis Ada juga, boneka kayu seukuran manusia yang diberi nama Sigale-gale yang menjadi daya tarik wisatawan di Pulau Samosir karena kemistisan dan mitos yang ada di sekitarnya. Masyarakat lokal percaya bahwa boneka Sigale-gale bisa menari dan meratap sendiri tanpa diiringi musik. Beberapa dari mereka juga berkata bahwa boneka Sigale-gale hanya bisa diletakkan di dalam peti. Boneka ini juga biasanya digunakan dalam perayaan-perayaan kematian keluarga di daerah Samosir karena masyarakat lokal percaya bahwa tarian Sigale-gale akan mengantarkan roh mereka yang telah mati ke alam baka.
Baca Juga: Promo Mister Aladin Selama Juni 2023, Nikmati Diskon Hotel Impian hingga 25% 7. Akses ke Danau Toba
Akses ke Danau Toba yakni 3 jam dari Bandara Internasional Kualanamu dan 20 menit dari Bandara Domestik Silangit. Sementara ada luas kawasan Danau Toba mencapai 113.000 ha dan Kawasan Badan Otorita (kawasan pengembangan) seluas 500 ha. Demikian ulasan mengenai cerita Danau Toba dan fakta mengenai Danau Toba. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News