Jadi instrumen baru, pengenalan SWR002 ke masyarakat masih penuh tantangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggalakkan sosialisasi penawaran Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel seri SWR002 hingga mendekati berakhirnya masa penawaran sukuk tersebut di 3 Juni mendatang. Namun, mitra distribusi menilai sosialisasi instrumen baru yang ditawarkan sejak 9 April 2021 ini memang masih menantang untuk bisa sampai ke masyarakat secara menyeluruh.  

Imam T. Saptono, Wakil Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia menyampaikan, semangat berwakaf harus tumbuh seperti dalam catatan sejarah peradaban Islam mengalami puncak kejayaan melalui wakaf. 

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Haningdyah menyampaikan Indonesia menjadi negara penerbit sukuk terbesar di dunia dengan kontribusii sekitar 22,18% dari total penerbitan sukuk internasional. 


Melalui SWR002 pemerintah memfasilitasi para wakif dan nazhir untuk memanfaatkan instrumen sukuk negara sebagai wadah investasi wakaf uang dengan manfaat imbal hasilnya disalurkan kepada mauquf ’alaih melalui program-program yang dijalankan oleh para nazhir. 

Baca Juga: Imbal hasil CWLS seri SWR002 yang diperuntukkan untuk beli alat kesehatan mata

Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Bukopin Evi Yulia K. mengatakan hingga saat ini masih berupaya secara maksimal untuk menawarkan produk ini ke nasabah institusi untuk mengejar pencapaian target Bank Syariah Bukopin. 

"Penjualan SWR002 masih berjalan terus, tapi kami belum rekap angka penjualannya," kata Evi. 

Namun, Evi berharap masyarakat masih antusias terhadap produk ini. 

Memang tidak dipungkiri, faktor yang mempengaruhi penjualan SWR002 adalah literasi masyarakat akan produk yang masih terbilang baru. 

"Belum semua paham mengenai manfaat dari SWR002," kata Evi. 

Evi bilang, sebagian masyarakat sepertinya masih enggan berwakaf melalui sukuk wakaf dan lebih memilih sukuk produktif sebagai cara berwakaf. 

Evi berpendapat kampanye SWR002 masih terkesan sporadis dan belum menjangkau masyarakat secara luas, meski kegiatan edukasi dan sosialisasi telah mitra distribusi, dan nazhir secara intensif lakukan selama masa penawaran. 

Evi mengatakan bagi Bank Syariah Bukopin yang belum bisa menjual SWR002 secara daring, membutuhkan jangka waktu pemesanan yang lebih lama. 

Sementara Dwi mengatakan saat awal SWR002 ditawarkan, capaian penjualan SWR002 diproyeksi lebih tinggi dibanding penjualan SWR001. 

Sekedar informasi hasil penjualan SWR001 sebesar Rp 14,91 miliar. 

Dwi memandang gairah masyarakat muslim untuk berinfak, wakaf, dan shodaqoh biasanya akan meningkat. Namun, pemerintah tidak menetapkan target penjualan karena instrumen ini merupakan investasi sosial. 

Selanjutnya: Midis bertambah dan dapat dibeli online, penjualan SWR002 diproyeksikan lebih tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi