Jadi IPO Dengan Emisi Terbesar Tahun Ini, Intip Prospek Saham Amman Mineral (AMMN)



IPO AMMAN MINERAL INTERNASIONAL (AMMN), JAKARTA. Entitas Grup Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perusahaan yang akan menggunakan kode saham AMMN ini melepas sebanyak-banyaknya sebesar 7,28 miliar atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar antara Rp 1.650 sampai dengan Rp 1.775. Sehingga,  perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan tembaga ini berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 12,93 triliun. Angka tersebut menjadikan AMMN sebagai emiten dengan emisi IPO terbesar tahun ini.

Lalu, bagaimana daya Tarik IPO AMMN menurut analis?


Baca Juga: Ini Rencana Pengembangan Bisnis Amman Mineral Internasional (AMMN) Setelah IPO

Menurut Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan, prospek IPO AMMN ini cukup menarik. Sebab, AMMN merupakan pemain besar di sektor  tembaga dan emas

Asal tahu saja, Tambang Batu Hijau milik AMMN merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang. Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Selain itu, daya Tarik IPO AMMN juga datang dari penggunaan dana IPO yang ditujukan untuk ekspansi usaha. “Namun patut dicermati juga bagaimana pergerakan harga komoditas utama mereka di pasar global yang menjadi salah satu faktor kinerja mereka,” kata Felix kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).

Baca Juga: Smelter Tembaga Amman Mineral Internasional (AMMN) Ditargetkan Beroperasi pada 2024

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan dalam laporannya mengestimasi, dengan kisaran harga penawaran Rp 1.650 – 1.775 per saham menyiratkan kapitalisasi pasar atau market caps AMMN sebesar Rp 120 triliun hingga Rp 129 triliun. Estimasi ini menjadikan Amman sebagai salah satu dari 10 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kisaran harga penawaran tersebut memberikan valuasi 4,6 kali sampai 4,9 kali EV/EBITDA dan 7,3 kali sampai 7,9 kali price to earnings (P/E) tahun 2022.

IPO AMMN juga berdampak positif bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai salah satu pemegang saham AMMN. Farras menjabarkan, terakhir kali MEDC membeli saham AMMN adalah pada Mei 2021. Saat itu, emiten migas ini membeli 2% saham AMMN seharga US$ 51,26 juta. Pembelian ini meningkatkan kepemilikan MEDC di AMMN menjadi 23,13% dan menyiratkan valuasi sebesar US$  2,5 miliar pada saat itu.

Baca Juga: Amman Mineral Internasional IPO, Bumi Resources Minerals (BRMS) Bakal Kebagian Berkah

Catatan dia, dalam gelaran IPO, AMMN memiliki valuasi US$ 8 miliar. Pasca IPO, saham MEDC akan terdilusi menjadi sekitar 20,8%. Artinya MEDC akan mempertahankan valuasi senilai US$ 1,6 miliar dari AMMN.

Selain itu, MEDC akan membukukan pendapatan tambahan sebesar US$ 1,1 miliar dalam keuntungan investasi mark-to-market, sehingga berpotensi meningkatkan laba bersihnya menjadi US$ 1,4 miliar di tahun ini.

Dengan adanya tambahan pendapatan sebesar US$ 1,1 miliar, MEDC akan memiliki valuasi P/E 1,13 kali di tahun ini. Valuasi tersebut jauh lebih murah daripada valuasi perusahaan sejenis (peers) lokal dan global.

“Jika kami menerapkan P/E saat ini sebesar 4,7 kali dan memberikan diskon holding 50%, MEDC akan memiliki harga wajar (fair price) sebesar Rp 2.000, dimana ada gain sekitar 116% dari harga saat ini,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati