KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham atau equity fund dalam sepekan terakhir menunjukkan tren penguatan. Ini terjadi berkat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga bergerak
bullish. Data mingguan Infovesta menunjukkan, reksadana saham mencatatkan imbal hasil positif terbesar dalam pada periode 5 Juli - 12 Juli 2024 yaitu sekitar 1,63%. Kali ini, angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencapai 1,45%.
Baca Juga: Bullish di Pasar Saham Angkat Pamor Reksadana Jika melihat kenaikannya, ini sejalan dengan kinerja IHSG yang juga menunjukkan tren positif. Dalam sepekan IHSG bergerak naik 1,02% ke level 7,327,58. Mayoritas saham big caps menunjukkan penguatan, serta asing yang melanjutkan aksi beli bersih hingga Rp 1,56 triliun. Saham penggerak IHSG sepekan lalu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 6,62% , PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 2,08% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 6,91%. Sayangnya, walaupun memimpin perolehan imbal hasil, tetapi jika dilihat secara tahunan, kinerjanya justru sebaliknya. Indeks reksadana saham masih tercatat melemah 7,07%. Nah, melihat kinerja ciamik reksadana saham sepekan ini, produk apa saja yang menjadi jawaranya : 1. HPMA Ekuitas Syariah Berkah Reksadana keluaran Henan Putih Rai Asset Management ini dirilis 12 Februari 2020. Per 28 Juni 2024, total AUM-nya sudah mencapai Rp 1,49 triliun. Kinerjanya memang selalu mengungguli Indeks Saham Syariah Indonesia. Secara ytd pertumbuhannya mencapai 16,68%. Adapun komposisi portofolionya, 81% terdiri dari saham, 17% deposito berjangka dan 2% uang dan setara kas. Secara sektoral saham pendukungnya adalah dari sektor perbankan 17%, konsumer 11,6%, keuangan 18,2%, industri 28,8% dan lainnya 23,3%. 2. HPMA Ultima Ekuitas 1 Produk reksadana saham Henan Putih Rai Asset Management ini juga masuk peringkat 2 reksadana saham pekan ini. Per 28 Juni 2024, HPMA Ultima Ekuitas 1 telah mencatatkan kinerja 3,48% dan AUM mencapai Rp 658,57 miliar. Komposisi portofolionya, 62% terdiri dari saham, 18% deposito berjangka dan 20% uang dan setara kas. Secara sektoral saham pendukungnya adalah dari sektor perbankan 19%, material dasar 11,9%, konsumer 6,8%, keuangan 25,2% dan lainnya 18,4%.
Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Bertumbuh di Bulan Juni 2024 3. Simas Danamas Saham Produk Sinarmas Asset Management ini mulai ditawarkan sejak 5 Oktober 2007. Per Juni 2024, kinerjanya secara ytd telah tumbuh 4,81% dan AUM mencapai Rp 1,87 triliun. Alokasi asetnya saat ini sekitar 94,7% terdiri dari portofolio saham. Tiga saham terbesar yang banyak dikantonginya ada Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Elnusa Tbk (ELSA). 4. Maybank Dana Ekuitas Syariah Saham Reksadana saham keluaran Maybank Asset Management ini diluncurkan 23 April 2007. Walaupun tergolong kinerja terbaik, tetapi secara ytd kinerjanya masih melemah 6,2%. Alokasi portofolio terbesarnya masih berada pada saham sekitar 83,43%, deposito 13,82% dan sisanya kas 2,75%. Saham paling banyak yang dikoleksinya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Deposito Panin Dubai Syariah dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
5. BMI Indo Saham Andalan Reksadana saham ini dirilis oleh Berdikari Manajemen Investasi pada 3 Mei 2021. Walaupun sepekan terakhir membaik, tetapi per akhir Mei, kinerjanya masih melemah 4,15% terhadap IHSG. Portofolio investasinya sekitar 84,58% pada saham, 8,7% ke pasar uang dan 6,72% ke kas setara kas. Mayoritas saham yang masuk dalam portofolionya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih