KONTAN.CO.ID - Jakarta. Polri mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Sebagai gantinya, Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran akan menduduki posisi baru sebagai Kapolda Metro Jaya.

Pergantian Kapolda Metro Jaya diperkirakan akibat kegagalan antisipasi kerumunan massa di Bandara Soekarno Hatta saat kedatangan pemimpin FPI, Rizieq Shihab beberapa waktu lalu. Layanan di Bandara Soekarno Hatta lumpuh beberapa jam karena ribuan massa menutup akses jalan ke bandara internasional tersebut.

Polri juga mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatannya. Penyebabnya sama, kelalaian dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemilik jabatan Kapolda Jawa Barat yang baru adalah Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri.

Muhammad Fadil Imran adalah Kapolda Metro Jaya yang ke-40. Sebelumnya, ia adalah Kapolda Jawa Timur dengan masa jabatan 1 Mei 2020-16 November 2020.

Baca juga: Bukan di China, penelitian temukan virus corona sudah lebih dulu ada di negara ini

Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ternyata memiliki rekam jejak yang panjang di Ibu Kota Jakarta.

Ia menjadi pernah menjadbat Kasat II Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Tahun 2008, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ini menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priuk.

Fadir Imran lalu naik jabatan menjadi Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya. Dua tahun kemudian, ia menjadi Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Tahun 2013, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ini menduduki jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat. Lalu pada tahun 2016, Fadil Imran menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya.

Tahun 2017, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ini menjadi Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Lalu sebelum menjabat Kapolda Jawa Timur, pada tahun 2019 Fadil Imran menjadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri.

Selama bekerja di Jakarta, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran ini pernah menangani kasus terkenal yakni penangkapan Hercules tahun 2013. Saat itu, Fadil Imran adalah Kapolres Metro Jakarta Barat.

Selanjutnya: Kemendikbud akan beri subsidi gaji guru, dosen dan tenaga honorer, ini syaratnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto