KONTAN.CO.ID - Kabar baik bagi masyarakat Indonesia, Indonesia kembali dipercaya menjadi Ketua ASEAN untuk periode tahun 2023. Bersumber dari situs Sekretariat Negara (Setneg) Republik Indonesia, Indonesia resmi menjadi Katua ASEAN pada 13 Novmbrt 2022 lalu. Penyerahan keketuaan tersebut terlangsung pada Upacara Penutupan KTT Ke-40 di Phnom Penh, Kamboja.
Tugas-tugas Ketua ASEAN
Melansir dari situs resmi ASEAN, keketuaan ASEAN diserahkan secara bergilir sesuai dengan abjad negara-negara anggota dalam Bahasa Inggris. Ketua ASEAN wajib memimpin KTT ASEAN, dan KTT terkait, Dewan Koordinasi ASEAN, tiga Dewan Komunitas ASEAN, Badan menteri Sektoral ASEAN terkait dan pejabat senior, serta Komite Perwakilan Tetap. Selain itu, Ketua ASEAN juga secara aktif wajib memajukan dan meningkatkan kepentingan dan kesejahteraan ASEAN, termasuk diantaranya:- Membangun Komunitas ASEAN melalui inisiatif kebijakan, koordinasi, konsensus dan kerja sama
- Memastikan sentralitas ASEAN
- Memastikan tanggapan yang efektif dan tepat waktu terhadap masalah-masalah mendesak atau situasi krisis yang mempengaruhi ASEAN, termasuk menyediakan jasa-jasa baiknya dan pengaturan lain semacam itu untuk segera mengatasi masalah-masalah
- Mewakili ASEAN dalam memperkuat dan mempromosikan hubungan yang lebih erat dengan mitra
- Melaksanakan tugas dan fungsi lain yang mungkin diamanatkan
Daftar Ketua ASEAN dari tahun ke tahun
Merangkum dari situs resmi ASEAN, berikut ini daftar Ketua ASEAN dari tahun ke tahun- Tahun 1976: Indonesia
- Tahun 1977: Malaysia
- Tahun 1987: Filipina
- Tahun 1992: Singapura
- Tahun 1995: Thailand
- Tahun 1996: Indonesia
- Tahun 1997: Malaysia
- Tahun 1998: Vietnam
- Tahun 1999: Filipina
- Tahun 2000: Singapura
- Tahun 2001: Brunei Darussalam
- Tahun 2002: Kamboja
- Tahun 2003: Indonesia
- Tahun 2004: Laos
- Tahun 2005: Malaysia
- Tahun 2006: Filipina
- Tahun 2007: Singapura
- Tahun 2008: Thailand
- Tahun 2009: Thailand
- Tahun 2010: Vietnam
- Tahun 2011: Indonesia
- Tahun 2012: Kamboja
- Tahun 2013: Brunei Darussalam
- Tahun 2014: Myanmar
- Tahun 2015: Malaysia
- Tahun 2016: Laos
- Tahun 2017: Filipina
- Tahun 2018: Singapura
- Tahun 2019: Thailand
- Tahun 2020: Vietnam
- Tahun 2021: Brunei Darussalam
- Tahun 2022: Kamboja
- Tahun 2023: Indonesia
Sejarah singkat ASEAN
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dibentuk pada 8 Agustus 1967, di Bangkok, Thailand. Pada hari itu, perwakilan dari lima negara menandatangani sebuah dokumen yang menjadi tanda berdirinya ASEAN. Yang menjadi wakil dari negara-negara tersebut adalah Menteri Luar Negeri. Menteri-menteri tersebut diantaranya:- Adam Malik dari Indonesia
- Tun Abdul Razak dari Malaysia
- Thanat Khoman dari Thailand
- Narciso R. Ramos dari Filipina
- S. Rajaratnam dari Singapura.
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan dalam wilayah ASEAN.
- Mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui kewajiban menghormati keadilan negara-negara di kawasan dan patuh pada piagam PBB.
- Mempromosikan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
- Membantu satu sama lain dalam bentuk pelatihan dan fasilitas riset.
- Berkolaborasi secara efektif untuk mengembangkan agrikultur dan industri yang lebih baik, perluasan wilayah dagang, perkembangan transportasi, dan fasilitas komunikasi, serta menaikkan derajat hidup warga negaranya.
- Mempromosikan studi terhadap Asia Tenggara.