Jadi Lindung Nilai dari Penurunan Yuan, Emas Fisik di Tiongkok Diburu



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Premi emas fisik Tiongkok naik minggu ini, didorong oleh permintaan yang kuat untuk menopang depresiasi yuan. Sementara rekor harga emas di India memaksa diler menawarkan diskon selama enam minggu berturut-turut.

Tiongkok sebagai konsumen utama, para diler mengenakan premi sebesar US$ 30 - US$ 50 per ons troi dibandingkan harga patokan. Nilai tersebut naik dari premi US$ 25- US$ 30 yang terlihat pada minggu lalu.

Investor yang khawatir dengan penurunan yuan bergegas membeli emas, melihatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. 


“Kuota impor emas telah dihentikan secara tiba-tiba. Mengingat pertemuan berbagai faktor ini, koreksi signifikan pada premi atau harga emas tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat,” kata Bernard Sin, direktur regional, Greater China, di MKS PAMP seperti dikutip Reuters, Jumat (12/4).

Baca Juga: Harga Emas Terus Cetak Rekor Akibat Kekhawatiran Geopolitik

Bank sentral Tiongkok mengendalikan aliran masuk emas melalui kuota impor yang diberikan kepada bank. Yuan Tiongkok merosot ke level terendah dalam lima bulan terhadap dolar AS pada minggu ini meskipun ada upaya bank sentral untuk mengarahkannya lebih tinggi.

“Singkatnya, investor di Tiongkok saat ini sedang gelisah dan emas menawarkan salah satu dari sedikit alternatif yang menarik, bahkan pada rekor tertingginya,” kata analis independen Ross Norman.

Sementara itu, diler di India menawarkan diskon hingga US$ 17 per ons troi dibandingkan harga resmi domestik – termasuk 15% impor dan 3% retribusi penjualan, dibandingkan diskon minggu lalu sebesar US$ 28 per ons troi.

“Konsumen sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan lonjakan harga yang tiba-tiba. Mereka menunda pembelian, berharap harga akan membaik di masa depan, atau mengganti perhiasan lama dengan yang baru,” kata Amit Modak, CEO toko perhiasan PN Gadgil and Sons yang berbasis di Pune.

Di India sebagai konsumen emas terbesar kedua di dunia dan importir utama, harga di dalam negeri naik ke rekor tertinggi menjadi 72.828 rupee India (US$ 872,52) per 10 gram pada hari Jumat.

Para pedagang perhiasan melaporkan penjualan yang lemah selama festival Gudi Padwa karena konsumen ritel tidak nyaman dengan harga yang tinggi, kata seorang pedagang emas batangan yang berbasis di Mumbai dan sebuah bank swasta.

Festival Gudi Padwa, juga dikenal sebagai Ugadi di beberapa bagian negara, diadakan awal pekan ini. Membeli emas selama festival dianggap membawa keberuntungan di India.

Editor: Rizki Caturini