KONTAN.CO.ID - Sebuah studi dari PricewaterhouseCooper (PwC) menyatakan bahwa ada 21 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang diramalkan pesat. Salah satunya Indonesia yang duduk di peringkat kelima. Pengamat ekonomi Aviliani menilai, untuk mencapai apa yang diperkirakan itu, pemerintah harus melakukan sesuatu. Aviliani bilang, pemerintah perlu lebih fokus membangun sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. “Harus fokus, sekarang kita lagi kurang fokus. Banyak sektor yang mau dicapai, menurut saya fokus kepada sektor dan dikaitkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada,” kata Aviliani di Kantor Financial Club Jakarta, Kamis (7/9). Dia memaparkan, sektor-sektor tersebut di antaranya sektor pertanian yang di dalamnya terdapat 40 juta tenaga kerja. Selain itu, pemerintah juga bisa fokus mengembangkan sektor pariwisata, jasa, dan juga sektor-sektor yang berkaitan dengan infrastruktur. “Fokus kepada empat itu saja. Karena kalau terlalu banyak sektor, yang diprediksikan di 2030 itu bisa tidak tercapai dan tidak ada perubahan apa-apa,” ujarnya.
Jadi negara urutan kelima, pemerintah harus fokus
KONTAN.CO.ID - Sebuah studi dari PricewaterhouseCooper (PwC) menyatakan bahwa ada 21 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang diramalkan pesat. Salah satunya Indonesia yang duduk di peringkat kelima. Pengamat ekonomi Aviliani menilai, untuk mencapai apa yang diperkirakan itu, pemerintah harus melakukan sesuatu. Aviliani bilang, pemerintah perlu lebih fokus membangun sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. “Harus fokus, sekarang kita lagi kurang fokus. Banyak sektor yang mau dicapai, menurut saya fokus kepada sektor dan dikaitkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada,” kata Aviliani di Kantor Financial Club Jakarta, Kamis (7/9). Dia memaparkan, sektor-sektor tersebut di antaranya sektor pertanian yang di dalamnya terdapat 40 juta tenaga kerja. Selain itu, pemerintah juga bisa fokus mengembangkan sektor pariwisata, jasa, dan juga sektor-sektor yang berkaitan dengan infrastruktur. “Fokus kepada empat itu saja. Karena kalau terlalu banyak sektor, yang diprediksikan di 2030 itu bisa tidak tercapai dan tidak ada perubahan apa-apa,” ujarnya.