KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri kecil menengah (IKM) perlu memperhatikan desain kemasan dan merek produknya untuk bisa bersaing di pasar. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan desain yang menarik, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produk itu sendiri. “Produk yang dipasarkan tentu harus menarik dan kreatif sehingga bisa diminati konsumen secara luas, baik di pasar domestik maupun global. Langkah strategis ini juga untuk mendongkrak daya saing IKM nasional agar semakin kompetitif," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8). Gati menyebutkan, pandemi Covid-19 menyebabkan pergeseran gaya hidup dan mengharuskan masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan baru. Hal tersebut juga memengaruhi tren desain secara global, karena menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat dunia dalam melakukan aktivitas, dari yang awalnya terbiasa berinteraksi dan bekerja bersama, sekarang jadi lebih berjarak dan bekerja secara individu.
“Desain produk saat ini, selain mengusung aspek berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, juga harus mengedepankan aspek kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19," ungkapnya.
Baca Juga: Pacu daya saing, Kemenperin fasilitasi sertifikat halal IKM pangan Namun, dengan kreativitas dan semangat yang tinggi, tantangan tersebut dapat menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan. Ini juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk yang tidak hanya berdaya guna tinggi, namun juga sedap dipandang dan mampu memenuhi standar protokol kesehatan. Guna mendukung dan meningkatkan nilai kompetitif dari daya saing produk-produk industri nasional utamanya di bidang desain produk, Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan penghargaan Indonesia Good Design Selection (IGDS) tahun 2020. Penghargaan tingkat nasional ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah di bidang desain produk bagi para pelaku industri, perusahaan maupun praktisi desain. Penyelenggaraan IGDS bertujuan untuk mengapresiasi para perusahaan, pelaku industri, maupun desainer yang telah berkontribusi dalam peningkatan kualitas produk industri nasional, dan meningkatkan nilai kompetitif produk dari inovasi desain produk yang dilakukan. Penyelenggaraan IGDS 2020 adalah gelaran ke-17 kali dari kegiatan tersebut. Sejak dimulai pada tahun 2001, jumlah produk yang mengikuti IGDS terus meningkat. Pada tahun 2016 misalnya, terdapat 99 produk. Kemudian, tahun 2017 meningkat jadi 243 produk dan tahun 2019 mencapai 333 produk. Gati meyakini, penyelenggaraan tahun ini juga akan diikuti oleh peserta dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk penyelenggaraan IGDS 2020, Ditjen IKMA mengusung tema Produk Keren Indonesia, yang menggambarkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk yang bermutu, berfungsi baik dengan durabilitas yang tinggi, namun juga keren, menarik, dan enak untuk dilihat. Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, IGDS tahun ini memiliki dua kategori penghargaan, yang tidak hanya memberikan apresiasi kepada Design Product untuk produk jadi, namun juga memberikan apresiasi Design Concept untuk konsep desain. Pendaftaran IGDS 2020 dibuka mulai tanggal 22 Juli hingga 30 September 2020 melalui website www.igds.kemenperin.go.id. "Kami akan siapkan hadiah yang menarik. Para pemenang IGDS 2020 akan mendapatkan piagam, trofi, hak penggunaan logo IGDS dan sejumlah uang pembinaan," ujar Gati.
Telah banyak karya yang lahir dan menjadi kebanggaan nasional dari program ini, sebut saja Magno-Design dengan produk Radio Magno Penerima Penghargaan IGDS tahun 2005, Kriya Nusantara dengan produk Radio Cawang pada tahun 2010, Pala Nusantara dengan produk Jam Tangan Pala Nusantara. Selain itu, terdapat pula produk dengan manfaat tinggi, seperti peraih penghargaan Grand Award IGDS 2019, yaitu produk carrier berangka eksternal produksi PT Eigerindo Multi. Dengan fitur tersebut, carrier yang ditujukan bagi para pendaki gunung itu dapat difungsikan untuk mengangkut korban jika terjadi kecelakaan di medan pendakian atau penjelajahan. Karya IKM ini juga telah dikenal luas di kalangan penggunanya.
Baca Juga: Begini strategi Kemenperin menjaga pertumbuhan positif industri makanan dan minuman Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat