Jadi Pendukung Transformasi Ekonomi, Kemenkeu: APBN Harus Dalam Kondisi Sehat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wahyu Utomo bersyukur bahwa pemulihan ekonomi dan pengendalian Covid-19 di Indonesia sudah membaik. Sehingga hal ini, pemulihan ekonomi dapat di akselerasi dan Covid-19 dapat diatasi.

Meski begitu, tantangan yang lebih berat sudah di depan mata, seperti krisis geopolitik dan scarring effect akibat pandemi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, menurutnya transformasi ekonomi perlu untuk dilakukan agar dapat mengatasi permasalahan tersebut.

“Untuk itu, maka kita harus melakukan transformasi ekonomi dan mempersiapkan diri agar kita bisa mengatasi masalah tersebut,” ujar Wahyu dalam acara Peluncuran Buku: Kajian Stabilitas Keuangan No.38 Maret 2022 secara daring, Jumat (13/5).

Adapun upaya untuk bertransformasi ekonomi, Wahyu menekankan pada lima fokus utama, yaitu penguatan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi, reformasi, birokrasi, dan regulasi, serta revitalisasi industri.

Baca Juga: Deputi Gubernur Senior BI Optimistis Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 4,5%-5,3%

“Industri kita didorong menjadi fokus untuk mendukung hilirisasi. Kita ingin tumbuh tapi berbasis pada aktivitas ekonomi yang bernilai tambah dan tinggi,” jelasnya.

Selain itu, mendorong ekonomi hijau juga menjadi fokus utama dalam transformasi ekonomi. Namun untuk mendukung fokus tersebut, menurutnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen fiskal harus dalam kondisi yang sehat.

“Ada upaya untuk mobilisasi pendapatan dengan inovatif, ada upaya untuk memperkuat spending better, dan ada upaya untuk mewujudkan pembiayaan yang kreatif dan sustainable. Kata kuncinya adalah bagaimana membuat APBN yang sehat, stimulusnya kuat dan kesejahteraan rakyat meningkat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi