KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018 hingga akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat penurunan 3,02%. Di tengah pasar yang terkoreksi tipis, sejumlah saham mencetak kenaikan jumbo. Data saham penggerak alias
movers IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) per 21 Desember 2018 terbesar berdasarkan bobot mencatat saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 18,04% secara
year to date (ytd). Sebagai saham dengan kapitalisasi terbesar di bursa, saham BBCA menyumbang 85,4 poin terhadap IHSG. Berikut kenaikan harga saham 10
movers IHSG berdasarkan bobot terhadap indeks
secara year to date:
- BBCA naik 18,04%
- CPIN naik 121,67%
- TCPI naik 6.367,4%
- INKP naik 114,81%
- BYAN naik 77,36%
- TKIM naik 275,86%
- MAYA naik 99,8%
- PTBA naik 71,95%
- ICBP naik 18,26%
- DNET naik 46,22%
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, kesepuluh saham tersebut layak menjadi jawara lantaran fundamental mereka yang baik. "Kalau membandingkan laba bersih kuartal III-2018 dengan kuartal III-2017,
so far so good. Kecuali untuk TCPI yang baru melantai tiga bulan terakhir dan MAYA yang labanya turun," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (24/12). Beberapa saham movers tersebut juga cenderung memiliki prospek positif di 2019. Untuk beberapa saham, Nafan sudah bisa merekomendasikan kepada investor untuk
buy atau beli dari sekarang. Saham yang direkomendasikan
buy oleh Nafan yakni, BBCA untuk jangka panjang dengan target harga Rp 27.125 per saham, TKIM bisa dibeli dengan target harga Rp 14.525 dan PTBA rekomendasi
buy dengan target harga Rp 4.890. Selain itu, ada juga saham-saham yang menurutnya perlu ditahan atau
hold, seperti CPIN yang berpotensi besar untuk
uptrend ke level harga Rp 7.650. INKP
hold dengan target harga Rp 8.925, BYAN
hold dengan target harga Rp 18.550, MAYA dinilai kurang likuid dan bisa
hold dengan target harga Rp 6.800.
Sementara ICBP memiliki potensi kuat untuk
uptrend dengan target harga Rp 10.650 dan DNET dianggap kurang likuid sehingga disarankan
hold dengan target harga Rp 3.200. "Kalau untuk TCPI, target harga saya di level Rp 8.800, dengan rekomendasi take profit at current price," jelas Nafan. Adapun saham-saham leader 2018 yang masih akan prospektif di 2019 menurut Nafan, yakni BBCA, CPIN, PTBA dan ICBP. Sedangkan untuk saham seperti DNER, MAYA, TKIM, BYAN, INKP dan TCPI prospek di tahun depan sangat bergantung pada iklim bisnis dan demand masing-masing emiten. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati