KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi yang menghantui, telah mulai terjadi pergeseran dalam berinvestasi. Setidaknya itulah yang terjadi saat ini berdasar pengamatan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara. Secara umum, Bhima menilai setiap terjadi krisis, para investor akan melakukan aksi lindung nilai dengan beralih ke aset safe haven. Namun, pada krisis kali ini terjadi pergeseran pola para investor dalam memilih aset safe haven. Umumnya, dolar Amerika Serikat (AS) jadi pilihan utama, namun saat ini emas justru jadi primadona safe haven. “Peralihan dari dolar AS ke emas ini sebenarnya disebabkan oleh episentrum permasalahan pandemi ada di Amerika Serikat (AS). Belum lagi, AS juga menjadi negara dengan kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam saat ini, sehingga fundamental dolar AS pun jadi kurang baik,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8).
Jadi primadona, emas lebih diburu ketimbang dolar AS pada krisis kali ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi yang menghantui, telah mulai terjadi pergeseran dalam berinvestasi. Setidaknya itulah yang terjadi saat ini berdasar pengamatan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara. Secara umum, Bhima menilai setiap terjadi krisis, para investor akan melakukan aksi lindung nilai dengan beralih ke aset safe haven. Namun, pada krisis kali ini terjadi pergeseran pola para investor dalam memilih aset safe haven. Umumnya, dolar Amerika Serikat (AS) jadi pilihan utama, namun saat ini emas justru jadi primadona safe haven. “Peralihan dari dolar AS ke emas ini sebenarnya disebabkan oleh episentrum permasalahan pandemi ada di Amerika Serikat (AS). Belum lagi, AS juga menjadi negara dengan kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam saat ini, sehingga fundamental dolar AS pun jadi kurang baik,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8).