KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Build Your Dreams (BYD) Automobile terus mengukuhkan diri sebagai pemain utama di pasar mobil listrik global. Sebagai pendatang baru, pabrikan asal China ini tentu tidak ragu bersaing di pasar mobil listrik Indonesia yang sudah mulai berkembang. Sejak didirikan pada 1995, BYD telah tumbuh menjadi perusahaan otomotif kelas dunia, khususnya di segmen mobil listrik. Secara global, BYD telah hadir di lebih dari 400 kota, 70 negara, dan 6 benua. President Director BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menyampaikan, sekitar 20 tahun lalu dunia masih skeptis terhadap teknologi mobil listrik. Namun, BYD memberanikan diri terjun ke bisnis tersebut berbekal inovasi teknologi berkelanjutan dan komitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Alhasil, kini BYD mampu mengembangkan berbagai mobil listrik yang laris di pasar global. Pada 2023, BYD menjual mobil listrik baru sebanyak 3,02 juta unit di seluruh dunia. Adapun sepanjang semester I-2024, BYD sanggup menjual 1.612.983 unit mobil listrik secara global. Angka penjualan ini berkontribusi terhadap pemangkasan emisi karbon sebesar 62,57 juta kilogram setara karbon dioksida (CO2). Baca Juga:
BYD M6 Banjir Pemesanan di Ajang GIIAS 2024 "Kami telah menjadi produsen mobil listrik nomor satu di dunia dengan mempekerjakan lebih dari 700.000 karyawan," ujar Eagle Zhao dalam presentasinya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, pekan lalu. Beberapa bulan terakhir, BYD aktif memperkenalkan model mobil ramah lingkungan baru di berbagai negara. Misalnya, BYD Sealion 6 yang merupakan mobil plug in hybrid electric vehicle (PHEV) diluncurkan di Australia pada awal Mei 2024. BYD juga merilis merek premiumnya yaitu Denza di Hongkong pada 24 Juni 2024. Di sana BYD juga memperkenalkan MPV listrik mewah Denza D9. Berlanjut pada 4 Juli 2024, BYD menuntaskan pembangunan pabrik mobil listrik di Thailand dengan kapasitas 150.000 unit per tahun. Pada saat itu pula BYD merayakan produksi kendaraan energi terbarukan yang ke-8 juta secara global. Indonesia pun menjadi tujuan ekspansi berikutnya bagi BYD. Awal tahun 2024, BYD memperkenalkan tiga model mobil listrik di Tanah Air yakni BYD Dolphin yang dibanderol mulai dari Rp 425 juta, BYD Atto 3 senilai Rp 515 juta, dan BYD Seal dengan harga Rp 629 juta (varian Premium) dan Rp 719 juta (varian Performance). BYD pun mulai mengirimkan produk-produknya pada akhir Juni 2024. Tidak hanya berjualan, BYD berkomitmen melakukan investasi pengembangan pabrik mobil listrik di Subang Smartpolitan, Jawa Barat dengan nilai US$ 1 miliar. Pabrik berkapasitas 150.000 unit mobil listrik per tahun ini ditargetkan tuntas pada Januari 2026 mendatang. Berkat komitmen investasi ini, BYD memperoleh insentif impor bea masuk dan PPnBM impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU). Ekspansi BYD di Indonesia terus berlanjut. Dengan semangat Elevate Mobility, BYD turut berpartisipasi dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Melalui pameran tahunan tersebut, BYD meluncurkan MPV listrik BYD M6. Eagle Zhao mengatakan, MPV merupakan segmen pasar dengan jumlah konsumen terbesar di Indonesia. Di sisi lain, mobil listrik di segmen MPV masih terbilang jarang ditemui di Indonesia, apalagi dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu, BYD coba masuk ke segmen MPV listrik nasional. “Kami lihat pasar MPV di Indonesia sangat menjanjikan,” kata dia.
Baca Juga: BYD Motor Indonesia Targetkan Kirim 2.500 Unit ke Konsumen pada Akhir Juli 2024 Dia menambahkan, BYD M6 merupakan MPV listrik yang spesial didesain untuk pasar Indonesia. Sebelumnya, model ini sudah pernah hadir di pasar China dan Hongkong, serta menjalani sesi uji kendara (test drive) di Thailand. Pihak BYD Motor Indonesia mematok harga BYD M6 mulai dari Rp 379 juta untuk varian Standard 7 seater, Rp 419 juta untuk varian Superior 7 Seater, dan Rp 429 juta untuk varian Superior Captain 6 seater. Lantas, BYD M6 sangat diminati oleh pengunjung GIIAS 2024. Model ini pun berhasil meraih penghargaan 'Most Driven Car' dari penyelenggara GIIAS 2024.r Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari