Jadi Saham dengan Market Caps Terbesar, Intip Kinerja Barito Renewables Energy (BREN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahta emiten dengan kapitalisasi pasar alias market caps terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi disabet oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). BREN menjadi emiten dengan market caps terbesar di BEI menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Per Jumat (8/12), kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 1.077 triliun. Sedangkan market caps BBCA hanya Rp 1.068 triliun.

Kenaikan market caps BREN tidak terlepas dari kenaikan harga sahamnya yang gila-gilaan. Saham BREN ditutup menguat 3,87% ke level Rp 8.050 pada Jumat (8/12). 


Sebagai gambaran, harga initial public offering (IPO) yang dipasang BREN pada 9 Oktober 2023 hanya Rp 780. Ini berarti, saham emiten penyedia energi baru terbarukan (EBT) ini sudah meroket hingga 932,05% sejak melantai di bursa saham.

Baca Juga: Saham Barito Renewable (BREN) Kian Bertenaga, Bakal Dilirik Manajer Investasi?

Saat ini, saham BREN diperdagangkan dengan price to earnings ratio (PER) sebesar 617,24 kali dengan price to book value ratio (PBV) 271,46 kali.

Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini membukukan laba periode tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 84,47 juta. Realisasi ini naik 12,4% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 75,15 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan, dimana BREN membukukan pendapatan senilai US$ 445,27 juta, naik 5,13% dari pendapatan di periode Januari-September 2022 sebesar US$ 423,51 juta.

Baca Juga: Ini Emiten Konglomerasi yang Rajin Ekspansi di Tahun 2023

Secara rinci, pendapatan BREN didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga. Penjualan listrik menjadi tulang punggung BREN yakni mencapai US$ 205,46 juta, naik 8,5% dari penjualan listrik di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 189,23 juta.

Kemudian, ada penjualan uap senilai US$ 96,09 juta, naik 20,43% secara year-on-year (yoy). BREN juga memperoleh Pendapatan sewa operasi senilai US$ 113,31 juta dan Pendapatan sewa pembiayaan senilai US$ 30,37 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi