KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan melakukan pemecahan saham alias stock split. Emiten dari grup konglomerasi Sinar Mas ini bakal menggelar stock split dengan rasio 1:10. Alasan dibalik aksi korporasi ini adalah harga saham DSSA yang relatif sangat tinggi. Hal ini menyebabkan nilai pembelian untuk satu lot saham hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor, sehingga perdagangan saham DSSA menjadi tidak likuid. "Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham, likuiditas saham, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan," ungkap manajemen DSSA dalam keterbukaan informasi Jumat (17/5).
Baca Juga: Saham Termahal di BEI Milik Grup Sinar Mas Dian Swastatika (DSSA) Akan Stock Split Secara angka, harga saham DSSA menjadi yang paling mahal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga perdagangan hari ini, DSSA parkir di level harga Rp 128.000 per saham. Harga saham DSSA tidak bergerak sepanjang pekan ini. Dengan rencana pemecahan saham rasio 1:10 ini, maka jumlah saham DSSA akan berubah dari sebelumnya 770.552.320 menjadi 7.705.523.200 saham setelah stock split. Jumlah ini termasuk saham treasuri sebanyak 154.105.327 sebelum stock split, dan 1.541.053.270 setelahnya.
DSSA Chart by TradingView
- Permohonan persetujuan prinsip Stock Split ke BEI: 23 April 2024
- Penerimaan persetujuan prinsip Stock Split dari BEI: 7 Mei 2024
- Penyampaian agenda RUPSLB ke OJK: 8 Mei 2024
- Pengumuman RUPSLB: 17 Mei 2024
- Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Stock Split: 17 Mei 2024
- Daftar Pemegang Saham yang berhak untuk menghadiri RUPSLB: 31 Mei 2024
- Pemanggilan RUPSLB: 3 Juni 2024
- RUPSLB: 25 Juni 2024
- Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru: 4 Juli 2024
- Keterbukaan Informasi sehubungan dengan pelaksanaan Stock Split: 11 Juli 2024
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juli 2024
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Juli 2024.