KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menurut Finances Online, terdapat sekitar 900 juta iPhone aktif di seluruh dunia. Pada tahun 2021, Apple menguasai lebih dari 25% pasar sistem operasi seluler di seluruh dunia.

Meskipun demikian, Apple masih kalah dalam perlombaan telepon global dari Android, Apple memiliki cengkeraman yang kuat di pasar Amerika Serikat (AS).

Menurut Business of Apps, Apple menghasilkan pendapatan US$ 365 miliar pada tahun 2021. Lebih dari setengah pendapatan ini berasal dari penjualan iPhone.

Tapi siapa yang menarik tali? Sangat mudah untuk melihat perusahaan yang ada di mana-mana sebagai monolit, tetapi kesuksesan Apple sebenarnya bergantung pada pengambilan keputusan dari beberapa individu dan organisasi kunci.

Baca Juga: Apple Gaet Mantan Eksekutif Lamborghini untuk Sempurnakan Desain Apple Car

Siapa pemilik Apple?

Apple adalah perusahaan publik, artinya kepemilikannya terdiri dari pemegang saham. Menurut Macrotrends, Apple memiliki lebih dari 16 miliar saham beredar pada Maret 2022.

Jumlah saham terbesar Apple dimiliki oleh organisasi. 

Menurut Investopedia, per Februari 2021, pemegang saham institusional terbesar Apple adalah Vanguard Group, yang memiliki lebih dari 1,3 miliar saham, 7,83% saham beredar saat itu. BlackRock memiliki 1,11 miliar saham, 6,60% saham beredar.

Sementara itu, Berkshire Hathaway memiliki lebih dari satu miliar saham, hampir 6% saham beredar.

Sejumlah besar saham Apple juga dimiliki oleh orang dalam Apple seperti karyawan eksekutif dan dewan direksi. 

Baca Juga: Apple hingga Google Diduga Membeli Emas Dari Tambang Ilegal di Brasil

Pada Desember 2020, ketua Arthur Levinson memiliki lebih dari 4,5 juta saham, CEO Tim Cook memiliki lebih dari 800.000 saham, dan COO Jeff Williams memiliki hampir 500.000 saham, menurut Investopedia.

Pada Agustus 2011, Tim Cook diangkat menjadi CEO Apple, menurut perusahaan. Sebelum kematian mantan CEO Steve Jobs, Cook menjabat sebagai COO. Menurut Library of Congress, Apple didirikan pada 1 April 1976, oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak.

Editor: Noverius Laoli