KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan investasi di sektor industri harus disambut dengan upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja sesuai kebutuhan dari perkembangan teknologi dan proses manufaktur saat ini. Hal tersebut bertujuan untuk memacu produktivitas dan daya saing sehingga mampu kompetitif dalam memenuhi pasar konsumen baik di domestik maupun internasional. “Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian melakukan beberapa terobosan dalam membuat program percepatan guna penyiapan ketersediaan SDM industri dan peningkatan kompetensinya yang sesuai permintaan dunia kerja sekarang,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono di Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3) saat mewakili Menteri Perindustrian, menjadi pembicara pada kuliah umum Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Surakarta atau biasa disebut sebagai AK Tekstil Solo. Menurut Sigit, industri TPT nasional sedang membutuhkan tenaga kerja terampil yang cukup banyak seiring dengan adanya ekspansi dan investasi baru. “Misalnya di Boyolali, perusahaan tekstil lagi mencari tenaga kerja lebih dari 5.000 orang. Di samping itu, industri TPT kita tahun lalu mampu tumbuh 3,45%, melonjak dibanding tahun sebelumnya yang -1%,” ungkapnya.
Jadi sektor andalan, industri tekstil perlu SDM berkualitas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan investasi di sektor industri harus disambut dengan upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja sesuai kebutuhan dari perkembangan teknologi dan proses manufaktur saat ini. Hal tersebut bertujuan untuk memacu produktivitas dan daya saing sehingga mampu kompetitif dalam memenuhi pasar konsumen baik di domestik maupun internasional. “Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian melakukan beberapa terobosan dalam membuat program percepatan guna penyiapan ketersediaan SDM industri dan peningkatan kompetensinya yang sesuai permintaan dunia kerja sekarang,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono di Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3) saat mewakili Menteri Perindustrian, menjadi pembicara pada kuliah umum Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Surakarta atau biasa disebut sebagai AK Tekstil Solo. Menurut Sigit, industri TPT nasional sedang membutuhkan tenaga kerja terampil yang cukup banyak seiring dengan adanya ekspansi dan investasi baru. “Misalnya di Boyolali, perusahaan tekstil lagi mencari tenaga kerja lebih dari 5.000 orang. Di samping itu, industri TPT kita tahun lalu mampu tumbuh 3,45%, melonjak dibanding tahun sebelumnya yang -1%,” ungkapnya.