JAKARTA. Pemerintah sudah memutuskan Perum Bulog sebagai stabilisator harga tiga komoditas pangan strategis yakni beras, gula dan kedelai. Untuk menyokong tugas Bulog yang lebih besar ini, kebutuhan dana bakal dipenuh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Seberapa besar anggaran negara yang dialokasikan ke Bulog, hingga saat ini masih dalam pengkajian. Tentunya, beban APBN ke depan akan semakin berat sejalan dengan fungsi Bulog yang diperluas. Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan (Kemdag) mengatakan, sebagai lembaga penyangga pangan, Bulog akan tetap menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan mendapat kucuran dana dari APBN. "Pemerintah secepatnya akan menyelesaikan proses revitalisasi Bulog ini," ujarnya, Selasa (4/9).
Jadi stabilisator harga, Bulog disokong APBN
JAKARTA. Pemerintah sudah memutuskan Perum Bulog sebagai stabilisator harga tiga komoditas pangan strategis yakni beras, gula dan kedelai. Untuk menyokong tugas Bulog yang lebih besar ini, kebutuhan dana bakal dipenuh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Seberapa besar anggaran negara yang dialokasikan ke Bulog, hingga saat ini masih dalam pengkajian. Tentunya, beban APBN ke depan akan semakin berat sejalan dengan fungsi Bulog yang diperluas. Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan (Kemdag) mengatakan, sebagai lembaga penyangga pangan, Bulog akan tetap menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan mendapat kucuran dana dari APBN. "Pemerintah secepatnya akan menyelesaikan proses revitalisasi Bulog ini," ujarnya, Selasa (4/9).