KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menyebut, tahun 2020 sebagai tahun kebangkitan investor ritel dalam negeri di pasar modal Indonesia. Hal itu terlihat dari pencapaian yang dicatatkan BEI, khususnya dari segi pengembangan pasar modal. "Pada tahun 2020 ini, telah tercipta 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah pasar modal Indonesia,” ungkap Hasan dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/12). Rekor pertama, penambahan investor atau single investor identification (SID) baru pasar modal yang mencakup saham, obligasi, reksadana, dan instrumen investasi lainnya. SID pasar modal mencatatkan penambahan tertinggi, yakni 48,82% atau sebanyak 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Secara rinci, SID baru saham bertambah 488.088 SID. Jumlah ini naik 93,4% dari total pertumbuhan SID baru saham pada tahun 2019 yang sebanyak 252.370 SID. Per 10 Desember 2020, jumlah investor saham adalah sebanyak 1.592.698 SID atau setara dengan 44,19% dari jumlah investor di pasar modal Indonesia. Baca Juga: IHSG tembus level 6.012, asing justru bukukan net sell Rp 136 miliar Rekor kedua, momentum dominasi kepemilikan investor domestik tertinggi. Dari Rp 3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI, sebesar 50,44% merupakan milik investor retail domestik, sedangkan 49,56% dimiliki investor asing. Rekor ketiga, momentum dominasi investor ritel domestik atas rata-rata nilai transaksi harian bursa. Data rata-rata nilai transaksi harian pada periode Januari-November 2020 berjumlah Rp 8,42 triliun, sebanyak 45,9% diantaranya dikontribusikan oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh investor ritel. Rekor keempat, momentum dominasi investor ritel domestik atas frekuensi transaksi di BEI. Sepanjang Januari-November 2020, frekuensi rata-rata transaksi meningkat 31,98% menjadi 619.000 kali transaksi dari 469.000 kali transaksi di 2019