JAKARTA. Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan Ignatius Bambang Tjahjono meminta direksi PT Garuda Indonesia (Persero) untuk segera memberi penjelasan terkait carut-marutnya jadwal penerbangan maskapai tersebut dua hari belakangan."Saat ini saya dan Dirjen Perhubungan Udara sedang di Bali. Pesawat Garuda kami juga mengalami delay. Pemerintah sudah menginstruksikan kepada Direksi Garuda untuk memberikan keterangan langsung ke masyarakat," kata Bambang, Senin (22/11).Pemerintah juga meminta direksi memberikan kepastian kapan permasalahan tersebut bisa diselesaikan.Sebelumnya Manotar Napitupulu, pilot Garuda yang juga menjabat Ketua Federasi Pilot Indonesia menjelaskan maskapainya sejak empat hari yang lalu menggunakan sistem TI terintegrasi yang diberi nama integrated operation control system (IOCS) untuk memantau pergerakan pesawat, kru pesawat, dan jadwal penerbangan. Tadinya ketiga hal tersebut diurus terpisah. Namun demi efisiensi, perseroan menggabungkannya meniru sistem yang digunakan maskapai Jerman, Luthfansa.Namun, sejak kemarin sistem TI tersebut tidak berjalan lancar diduga karena tersendatnya proses migrasi dari sistem yang lama.Saat ini Garuda menerbangkan 81 pesawat dengan 580 pilot plus 2.000 pramugari/a.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jadwal berantakan, Direksi Garuda harus beri penjelasan langsung
JAKARTA. Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan Ignatius Bambang Tjahjono meminta direksi PT Garuda Indonesia (Persero) untuk segera memberi penjelasan terkait carut-marutnya jadwal penerbangan maskapai tersebut dua hari belakangan."Saat ini saya dan Dirjen Perhubungan Udara sedang di Bali. Pesawat Garuda kami juga mengalami delay. Pemerintah sudah menginstruksikan kepada Direksi Garuda untuk memberikan keterangan langsung ke masyarakat," kata Bambang, Senin (22/11).Pemerintah juga meminta direksi memberikan kepastian kapan permasalahan tersebut bisa diselesaikan.Sebelumnya Manotar Napitupulu, pilot Garuda yang juga menjabat Ketua Federasi Pilot Indonesia menjelaskan maskapainya sejak empat hari yang lalu menggunakan sistem TI terintegrasi yang diberi nama integrated operation control system (IOCS) untuk memantau pergerakan pesawat, kru pesawat, dan jadwal penerbangan. Tadinya ketiga hal tersebut diurus terpisah. Namun demi efisiensi, perseroan menggabungkannya meniru sistem yang digunakan maskapai Jerman, Luthfansa.Namun, sejak kemarin sistem TI tersebut tidak berjalan lancar diduga karena tersendatnya proses migrasi dari sistem yang lama.Saat ini Garuda menerbangkan 81 pesawat dengan 580 pilot plus 2.000 pramugari/a.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News