KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tambahan selain dividen interim yang telah yang telah dibayarkan sebesar Rp 47 per saham pada 12 November 2019 lalu. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Jumat (28/8). Direktur Finance Multi Bintang Indonesia Sandra Asher Pattenden mengatakan, keputusan untuk tidak membagikan dividen tambahan dilakukan diberlakukan demi mengamankan arus kas di tengah krisis yang diakibatkan oleh pandemi corona (covid-19). “Karena pada tahapan ini, kami belum bisa memperkirakan sepenuhnya dampak negatif dari Covid-19 pada bisnis kami, mengingat belum terlihat secara jelas kapan wabah tersebut akan berakhir dan sejauh apa dampaknya pada ekonomi Indonesia,” kata Sandra dalam siaran pers, Jumat (28/8). MBLI mengatakan, pasar bir memang tengah berada di bawah tekanan. Sebab industri pariwisata yang merupakan industri penopang pasar bir sedang melambat. Terlebih, pengeluaran masyarakat juga sedang melemah di tengah pandemi.
Jaga arus kas, Multi Bintang Indonesia (MLBI) tak bagikan dividen tambahan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tambahan selain dividen interim yang telah yang telah dibayarkan sebesar Rp 47 per saham pada 12 November 2019 lalu. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Jumat (28/8). Direktur Finance Multi Bintang Indonesia Sandra Asher Pattenden mengatakan, keputusan untuk tidak membagikan dividen tambahan dilakukan diberlakukan demi mengamankan arus kas di tengah krisis yang diakibatkan oleh pandemi corona (covid-19). “Karena pada tahapan ini, kami belum bisa memperkirakan sepenuhnya dampak negatif dari Covid-19 pada bisnis kami, mengingat belum terlihat secara jelas kapan wabah tersebut akan berakhir dan sejauh apa dampaknya pada ekonomi Indonesia,” kata Sandra dalam siaran pers, Jumat (28/8). MBLI mengatakan, pasar bir memang tengah berada di bawah tekanan. Sebab industri pariwisata yang merupakan industri penopang pasar bir sedang melambat. Terlebih, pengeluaran masyarakat juga sedang melemah di tengah pandemi.