KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tetap sama hingga 2019 di tengah harga minyak yang cenderung naik. Untuk meringankan beban Pertamina, pemerintah berencana menambah subsidi solar menjadi Rp 1.000 per liter. Biarpun begitu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso mengatakan Pertamina tetap harus melakukan efisiensi dalam proses bisnis sehingga ada dana untuk melakukan investasi. Selain itu, Pertamina juga berharap bisa mendapatkan dana segar dari pemerintah berupa pembayaran tagihan subsidi BBM. Dari data Kementerian Keuangan, utang pemerintah ke Pertamina untuk subsidi solar untuk tahun 2016 sekitar Rp 20 triliun. Menurut Gigih, dana tersebut bisa digunakan untuk menjaga arus kas (cash flow).
Jaga arus kas, Pertamina minta tagihan pemerintah Rp 20 triliun dibayar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tetap sama hingga 2019 di tengah harga minyak yang cenderung naik. Untuk meringankan beban Pertamina, pemerintah berencana menambah subsidi solar menjadi Rp 1.000 per liter. Biarpun begitu, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso mengatakan Pertamina tetap harus melakukan efisiensi dalam proses bisnis sehingga ada dana untuk melakukan investasi. Selain itu, Pertamina juga berharap bisa mendapatkan dana segar dari pemerintah berupa pembayaran tagihan subsidi BBM. Dari data Kementerian Keuangan, utang pemerintah ke Pertamina untuk subsidi solar untuk tahun 2016 sekitar Rp 20 triliun. Menurut Gigih, dana tersebut bisa digunakan untuk menjaga arus kas (cash flow).